Metroterkini.com - Puluhan kontraktor memenuhi Kantor Badan Pengelola dan Aset Daerah (BPKAD) Bengkalis di Jalan Pertanian. Mereka berharap Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) tahun anggaran 2017 atas proyek yang sudah selesai mereka kerjakan diterbitkan.
Para kontraktor/rekanan ini datang dari berbagai kecamatan, bahkan ada yang dari luar Kabupaten Bengkalis. Baik siang, bahkan Jum'at (29/12) sampai larut malam, kantor BPKAD ditongkrongi rekanan yang berharap SP2D-nya keluar.
Suasana ramai di kantor PBKAD sudah terlihat seminggu menjelang tutup buku tahun anggaran 2017. Suasananya seperti pasar malam. Selain kantor BPKAD, kantor Dinas Pekerjaan Umum di ruas jalan yang sama juga 'diserbu' rekanan yang mengurus termin.
"Sudah dari kemarin BA (berita acara pemeriksaan) proyek saya belum keluar," kata Kennedy seorang kontraktor lokal kepada metroterkini.com.
Kendati ramai, sutuasinya masih terlihat tertib. Meskipun ada yang sudah 2 hari berada di Kota Bengkalis menunggu SP2D.
"Saya dari Bukit Batu bang, dah 2 hari disini (Kota Bengkalis), namun belum juga terbit SP2D saya," ungkap salah seorang rekanan.
Selama dua hari, rekanan dari Bukit Batu dan puluhan rekanan lainya sangat berharap panitia bisa memilah mana yang kelengkapan berkasnya duluan masuk, mana yang belakangan. Harapan ini, untuk mengindari kecemburuan sosial sesama rekanan.
Sementara itu, Kepala BPKAD Bengkalis, Bustami HY beberapa hari yang lalu mengatakan, jika pencairan dana bagi hasil (DBH) oleh Pemerintah Pusat tidak penuh, maka akan terjadi tunda bayar seperti tahun 2016.
Namun, Bustami meyakini jumlahnya tak begitu besar dibanding tahun lalu.
"Ya tahun ini bakal terjadi tunda bayar juga seperti tahun lalu cuma jumlahnya lebih sedikit, "ungkap Bustami kepada wartawan, Kamis kemarin.
Lebih lanjut dikatakan salah satu calon Sekda Bengkalis ini mengungkapkan, Dana Bagi Hasil (DBH) untuk semester IV berkisar Rp 700 miliar lebih. Namun, yang baru dicairkan pada Rabu (27/12) siang kemarin sebesar Rp300 miliar lebih.
"Dana semester IV 2017 yang kita terima pada 27 Desember kemarin, berkisar Rp300 miliar. Memang tidak bisa terpenuhi semua. Namun ini sudah cukup membantu," ungkap Bustami.
Sementara untuk tunda bayar tahun anggaran 2017, kata Bustami, menurut kebiasan akan di salurkan oleh Pemerintah Pusat pada semester pertama akhir Maret 2018 nanti. [rdi]