Metroterkini.com - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Bengkalis, Kamis (21/12) menampilkan 10 tim peneliti yang dibiayainya.
Ke-10 peserta itu, terdiri dari 5 tim tingkat pelajar SMA sederajat dan 5 tim dari perguruan tinggi (umum).
Pameran hasil penelitian ini dibuka oleh Assisten Administrasi Umum, Setdakab Bengkalis, Ir. H. T.H. Ilyas, MM.
Kepala Balitbang Kabupaten Bengkalis melalui Kabid Sosial dan Pemerintahan, Samiran mengatakan, awalnya sebanyak 46 tim tingkat umum (Perguruan tinggi) dan 18 SMA sederajat di Riau yang mengajukan proposal penelihtian ke Balitbang Bengkalis.
Setelah diseleksi, Balitbang menetapkan 5 tim SMA dan 5 tim perguruan tinggi melakukan penelitihan dengan biaya dari Balitbang.
Diantaranya, tim SMA Mutiara Duri dengan penelitian; pemanfaatan limbah kulit nenas (Ananas Comucus) sebagai bahan bakar alternatif bioethanol.
Rayhan Aqsath peneliti dari SMA Mutiara Duri kepada metroterkini.com mengatakan, dia dan dua temannya melakukan penelitian sejak Agustus 2017 dengan biaya dari Balitbang Kabupaten Bengkalis. Hasil penelitiannya sudah tiga kali diujicoba pada Agustus, Oktober, November.
Menurut Pelajar kelas XI SMA Mutiara ini, fermentasi karbohidrat kulit nenas menjadi ethanol (bahan bakar) memerlukan waktu selama 7-9 hari
Rayhan menjelaskan, hasil penghitungan secara manual, nilai oktan ethanol hasil penelitiannya terdapat 90. Sementara BBM pabrikan oktannya 96.
Rayhan juga menunjukan cara mengolah limbah kulit nenas menjadi ethanol. Pertama limbah diblender (dihalus) dicampur Aguades (air murni). Setelah halus, kemudian disaring. Air hasil saringan ini di fermentasi (disimpan dalam wadah tertutup rapat) setelah ditambahkan ragi, bubuk NPK dan Urea.
Setelah 7-9 hari kemudian bahan yang telah difermentasi ini kemudian disaring lagi untuk proses destilasi (permurniaan dengan pemanasan dengan suhu maksimal 80 C.
Rayhan mengungkapkan, hasil penelitiannya, untuk 1 kg kulit nenas dapat menghasilkan bioethanol (bahan bakar) 250 mililiter. [rdi]