Warga Kesulitan, Kedai Kopi Ini Tumpuk Elpiji

Rabu, 13 Desember 2017 | 06:06:33 WIB

Metroterkini.com  - Tim Terpadu terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Polres Bengkalis dan Lembaga Perlindungan Konsumen, Selasa (12/12/17) siang, memantau harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Terubuk Jalan Kelapapati Laut dan beberapa swalayan serta pangkalan penjualan gas elpiji 3 kg.

Kegiatan ini untuk mengantisipasi linjakan harga sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang hari natal dan tahun baru 2018.

Dalam blusukan itu, harga-harga kebutuhan pokok, seperti beras, cabe, ikan, gula, tepung dan kebutuhan dapur lainnya serta gas elpiji 3 kg tak luput dari pantauan. Termasuk ikan yang tidak layak dikonsumsi yang dijual pedagang juga jadi perhatian Tim terpadu.

Dari pantauan lapangan, umunya harga sembako yang dijual di Pasar Terubuk masih stabil. Namun demikian ada beberapa jenis kebutuhan yang merangkak naik, seperti telor yang didatangkan dari Sumatera Utara dan sayuran.

Harga telor ayam ras yang sebelumnya 1 papan RP36-37 rubu, kini naik menjadi Rp. 42 ribu/papan.

Sedangkan untuk bawang putih harga juga masih stabil kisaran Rp 26 ribu/kg dan bawang merah Rp 18 ribu/kg.

Sementara itu, kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kota Bengkalis dan sekitarnya, masih belum teratasi.

Kondisi ini dipicu adanya pembelian dalan jumlah banyak oleh masyarakat menengah keatas.

Gas 3 kg yang diperuntukan orang miskin, justru beralih menjadi milik kalangan mampu yang seharusnya menggunakan gas 5,5 kg atau 12 kg.

Seperti Hari- Hari yang omset perharinya lebih Rp1 juta, ditemukan 11 tabung gas elpiji 3 kg yang belum dipakai.

Aksi penumpukan serupa diduga juga dilakukan kedai-kedai sejenis lainnya serta rumah-rumah tangga menengah keatas, seperti ruko.

Aksi penimbunan gas elpiji 3 kg oleh kalangan mampu, membuat gas elpiji 3 kg menjadi langka di Kota Bengkais dan skitarnya.

Terkait hal ini, Kabid Pengembangan Perdagangan Disdagperin Bengkalis, Burhanuddin yang memimpin sidak, mengimbau kepada seluruh kedai kopi yang omset perhari Rp. 1 Juta rupiah, untuk tidak lagi menggunakan gas elpiji 3 Kg.

"Kita mengumbau agar mereka tidak memakai gas 3kg. Apalagi melakukan penimbunan. Itu jelas telah merugikan masyarakat kecil yang kebagian gas 3 kg," ujarnya. [rdi]

Terkini