Metroterkini.com - Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru menjemput secara adat Pemangku Batin Tenayan,
Datuk H. M. Siin Bin Dudang Bin Banjar.
Jemputan (undangan) secara adat itu disampai pengurus LAMR Kota Pekanbaru, Datuk Wan Subantri didampingi, Rudi Fadli Panglimo Putih dan beberapa pengurus lainnya.
Para pengurus berharap Pemangku Batin Tenayan yang sudah sepuh itu dapat hadir dalam pengukuhan LAMR Kota Pekanbaru dan Penabalan Ketua LAMR Kota Pekanbaru, Datuk Yose Saputra sebagai Datuk Sri Bandar yang akan dilaksanakan pada 23 November nanti di Gedung LAM Riau.
Dalam wejangannya, Datuk Siin yang saat ini berusia 90 tahun kurang 1 bulan itu memaparkan secara singkat tentang wilayah 7 kebatinan di Kesultanan Siak.
Menurut Datuk Siin orang pertama yang diangkat sebagai Pemangku Batin Tenayan oleh Sultan Siak saat itu adalah Banjar yang merupakan kakek H. M. Siin.
Setelah Banjar wafat diteruskan oleh Dudang orang tua H. M. Siin yang wafat tahun 1942. Dari 1942 sampai sekarang posisi tersebut dipegang Datuk H. M. Siin.
Pada kesempatan itu, Datuk Siin mengingatkan pengurus LAMR Kota Pekanbaru harus amanah. Selain itu, ia juga berharap sesama orang melayu dilarang bertengkar dan jangan mengadu domba.
"Pengurus LAM harus amanah. Dan sesama orang Melayu dilarang kisruh (bertengkar) apalagi adu domba," kata H. M. Siin dengan berlinang air mata terharu atas undangan yang disampaikan pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
"Saya mengharapkan kepada Ketua LAM nomor tiga (Pengurus baru saat ini) agar memperjuangkan masalah tanah ulayat Batin Tenayan yang dikuasai pengusaha. Tanah ulayat kembali ke Batin Tenayan untuk anak kemenakan Batin Tenayan," pungkas lelaki kelahiran 1928 tersebut. [rdi]