Pikiran Masih Terjaga Sesaat Setelah Meninggal

Kamis, 19 Oktober 2017 | 19:23:29 WIB

Metroterkini.com - Bagi banyak orang, kematian dianggap sebagai pengalaman yang menakutkan. Baru-baru ini, suatu penelitian mengungkapkan sesuatu yang lebih menakutkan lagi, yaitu bahwa kita sebenarnya menyadari sedang meninggal.

Artinya, secara teoritis, orang yang meninggal bahkan mendengar ketika dokter sedang mengumumkan kematian kita.

Teori itu diajukan oleh Dr. Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di New York University (NYU) Langone School of Medicine di New York City.

Dr. Parnia dan tim mengamati orang-orang yang menderita gagal jantung yang secara teknis telah dianggap meninggal, tapi kemudian hidup kembali.

Penelitian yang dilakukannya merupakan yang terbesar untuk jenis tersebut, demikian dikutip dari The Independent pada Kamis (19/10/2017).

Beberapa di antara orang yang diteliti mengatakan mereka tetap sadar akan obrolan-obrolan dan melihat hal-hal yang sedang berlangsung di sekitar mereka bahkan setelah mereka diumumkan telah meninggal.

Kematian didefinisikan sebagai saat di mana jantung tidak lagi berdenyut dan aliran darah ke otak telah terhenti.

Dr. Sam Parna mengatakan, "Secara teknis, itulah saatnya menentukan jam wafatnya seseorang, semua didasarkan pada saat ketika jantung berhenti."

"Setelah itu terjadi, darah tidak lagi beredar ke otak, artinya fungsi otak berhenti nyaris saat itu juga."

"Orang kehilangan semua refleks batang otak, termasuk refleks kerongkongan, refleks pupil mata, semuanya."

Energi Terakhir

Namun demikian, ada bukti yang menduga adanya semburan energi otak ketika seseorang sedang meninggal.

Pada 2013, para peneliti di University of Michigan mengamati sinyal-sinyal listrik dalam otak 9 tikus yang dibius sedemikian rupa hingga memicu serangan jantung.

Mereka melihat pola-pola kegiatan berkaitan dengan "keadaan sangat awas (hyper alert)" dalam suatu masa singkat setelah kematian secara klinis.

Menurut Dr. Parna, "Seperti halnya sekelompok peneliti yang sedang mengamati sifat alamiah kualitatif pengalaman manusia tentang 'cinta', misalnya, kami juga mencoba mengerti hal-hal sebenarnya yang dialami orang ketika mereka menjalani kematian.

"Karena kami mengerti bahwa hal ini akan mencerminkan pengalaman universal yang akan kita hadapi ketika kita mati." [***]

 

Terkini