Metroterkini.com - Korea Utara (Korut) diyakini sedang bersiap meluncurkan sebuah rudal balistik. Persiapan peluncuran rudal ini bertepatan dengan akan digelarnya latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan (Korsel), sekutunya.
Dilaporkan surat kabar setempat, Donga Ilbo, yang mengutip sumber pemerintah Korsel, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2017), sejumlah citra satelit menunjukkan beberapa rudal balistik dimasukkan ke dalam kendaraan peluncur dan dibawa keluar dari hanggar yang ada di dekat ibu kota Pyongyang dan di Provinsi Phyongan Utara.
Menurut Donga Ilbo, para pejabat militer AS dan Korsel mencurigai Korut sedang bersiap meluncurkan rudal yang mampu mencapai wilayah AS.
Dugaan menyebut Korut akan meluncurkan rudal Hwasong-14 yang merupakan jenis rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai Alaska atau rudal Hwasong-12 yang merupakan rudal jarak menengah. Pada Agustus lalu, Korut mengancam akan menembakkan rudal ke Guam, wilayah AS di Samudera Pasifik.
Kemungkinan lain, sebut Donga Ilbo, Korut mungkin sedang bersiap menguji coba rudal ICBM jenis baru yang bernama Hwasong-13. Rudal jenis baru itu diduga memiliki jangkauan lebih jauh dibanding dua jenis rudal lainnya. Diperkirakan, rudal Hwasong-13 akan mampu mencapai Pantai Barat AS.
Saat dimintai tanggapan soal laporan Donga Ilbo ini, Kementerian Pertahanan Korsel enggan berkomentar. "Kami tidak berkomentar soal intelijen militer," tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel. "Kami tetap mengawasi Korut secara saksama," imbuhnya.
AS dan Korsel akan menggelar latihan gabungan Angkatan Laut mulai 16-26 Oktober mendatang. Latihan militer gabungan itu akan digelar di Laut Timur atau Laut Jepang dan Laut Kuning. Kapal induk USS Ronald Reagan dan dua kapal penghancur AS akan ikut serta dalam latihan tersebut bersama-sama dengan kapal-kapal militer Korsel.
Latihan ini akan menjadi pamer kekuatan terbaru pada Korut terkait program nuklir dan rudalnya. Diketahui bahwa latihan militer gabungan selalu membuat marah Korut. Otoritas Korut memandang latihan semacam ini sebagai latihan invasi ke wilayah mereka. Padahal AS telah menegaskan latihan ini murni untuk tujuan pertahanan.
Dalam analisisnya, Profesor Yang Moo-Jin dari University of North Korean Studies menyebut 'besar kemungkinan' Korut akan menggelar peluncuran rudal sebagai respons atas latihan gabungan AS-Korsel, pekan depan.[mer-dt]