Metroterkini.com - Perayaan Pertengahan Musim Gugur ini merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Tionghoa, tak ketinggalan dirayakan masyarakat Tionghoa seluruh dunuia, termasuk di Pekanbaru. Petang hingga malam hari ini, perayaan ini diperingati dengan pawai lampion yang diikuti sekitar 2.500 lampion yang diarak oleh 3.000 warga Pekanbaru etnis Tionghoa. Pawai Lampion itu dipusatkan di Kampung Melayu Tionghoa, Jalan Karet
Gubernur Riau Arsjadjuliandi (Andi) Rachman juga ikut serta memeriahkan festival ini. Ia berjanji akan mengusulkan acara Perayaan Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn) atau Zhong Qiu atau Festival Kue Bulan menjadi iven pariwisata.
"Bisa saja kita usulkan menjadi salah satu iven pariwisata yang ada di Provinsi Riau. Nanti kita bicarakan dengan Dinas Kebudayaan atau Dinas Pariwisata,'' kata gubernur usai melepas Pawai Lampion Festival Kue Bulan, kemarin malam.
Menurut Andi lagi, atas nama Pemerintah Provinsi Riau, dirinya mengucapkan selamat untuk masyarakat Riau khususnya warga Tionghoa yang merayakan salah satu budaya lelulur mereka.
"Ini merupakan salah satu budaya yang perlu kita lestarikan dalam mendukung Visi Riau 2020. Harapan kita, tahun ini lebih sukses dari tahun tahun kemarin,'' tuturnya.
Gubernur Riau yang melepas peserta Pawai Lampion yang melibatkan sekira 2.500 lampion yang diarak oleh 3.000 warga Pekanbaru etnis Tionghoa. Pawai Lampion itu dipusatkan di Kampung Melayu Tionghoa, Jalan Karet.
Sementara Ketua Panitia Zhong Qiu Bersama 2017, Widjadi Nauli menyebutkan, Perayaan Pertengahan Musim Gugur ini merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Tionghoa. Petang hingga malam hari ini, perayaan diperingati oleh Pawai Lampion.
"Sebanyak 2.500 lampion diarak oleh peserta, dan 4 di antaranya merupakan lampion raksasa yang dibawa oleh mobil hias. Di akhir perayaan biasanya dilanjutkan dengan doa dan makan kue bulan bersama. Tak lupa nanti ada juga hiburan, berupa nyanyian dan tarian dari beberapa daerah Nusantara, mewakili suku yang ada di Provinsi Riau,'' ucapnya.
Tambah Widjadi, perayaan ini merupakan acara budaya Tionghoa yang diadakan setiap tahunnya saat untuk memperingati perayaan pertengahan musim gugur. Setiap tahunnya helat ini digelar setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek. [den]