Metroterkini.com - Mantan CEO Intel, Paul Otellini, meninggal dunia di usia ke-66 pada Selasa (3/10/2010) di San Francisco, AS. Ia diamanahkan menjadi pemimpin eksekutif di raksasa pembuat chip ini selama lebih kurang delapan tahun, dari tahun 2005 sampai 2013.
"Kami sangat berduka dengan meninggalnya Paul," kata CEO Intel saat ini, Brian Krzanich.
"Ia mewakili suara para pelaku di tengah para insinyur , dia mengandung kami hanya bisa menang jika mengutamakan konsumen," tambah Krzanich.
Diketahui, Paul Otellini adalah CEO Intel pertama yang bukan berasal dari kalangan engineer , pelaku penjualan. Selama 49 tahun berdiri, Intel hanya memiliki enam CEO, dan Paul Otellini adalah CEO yang ke-5.
Sepanjang hidup, Paul Otellini mengabdi untuk Intel. Ia bergabung di perusahaan itu sudah 40 tahun, sejak Intel masih "hijau" di industri teknologi.
Di bawah kepemimpinan Paul Otellini, pendapatan Intel naik dari 38,8 miliar dollar AS (Rp 524 triliun) menjadi 54 miliar dollar AS (Rp 729 triliun). Seorang mantan eksekutif marketing di Intel yang pernah bekerja dengan Paul Otellini mendeskripsikan sosok pria tersebut.
"Ia sangat cerdas, energik, dan tak bisa diganggu. Saya melihat dia sebagai seorang pemimpin yang sangat baik, "kata dia.
Paul Otellini tinggal seorang istri, anak lelaki dan anak perempuan. Sejak pensiun pada 2013 lalu, Otellini mendastian waktunya untuk menjadi mentor bagi anak muda.
Ia juga bergabung di beberapa yayasan filantropi, termasuk "San Francisco Symphony" dan "Sanford General Hospital Foundation", penyatuan VentureBeat dan dihimpun KompasTekno , Rabu (4/10/2017).
"Paul adalah pebisnis yang fokus, optimis, dan mendisi semua energinya untuk Intel," kata Ketua Intel, Andy Bryant, dalam sebuah pengumuman resmi. [**]