Puasa Arafah, Pengampunan Dosa Selama 2 Tahun

Rabu, 30 Agustus 2017 | 12:11:11 WIB

Metroterkini.com - Salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah puasa Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim pun. Puasa ini dilaksanakan untuk kaum muslimin yang tidak ibadah haji.Tahun ini tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari kamis.

Puasa ini memiliki keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim pun. Puasa ini dilaksanakan untuk kaum muslimin yang tidak ibadah haji. Berikut hadist penjelasan yang dilansir muslim.or.id

Dari Abu Qotadah, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

" Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa yang sedang berlangsung dan penuh yang akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan dihapuskan dosa yang sedang lalu. "(HR Muslim no 1162)

Imam Nawawi dalam Al Majmu ' (6: 428) mengatakan, "Bentuk hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi'i dan ulama Syafi'iyah: disunnahkan puasa Arafah untuk yang tidak berwukuf di Arafah. Seperti orang yang sedang berhaji dan saat berada di Arafah, menurut Imam Syafi 'secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi'iyah yang disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl. "

Ibnu Muflih dalam Al Furu ' -yang merupakan kitab Hanabilah- (3: 108) mengatakan, "Disunnahkan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hari Arafah. Demikian disepakati oleh para ulama. "

Adapun orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Puasa arafah dapat menghapuskan dosa selama 2 tahun, dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang ( HR.Muslim 1162).

"Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, orangutan yang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Sebagian mereka mengatakan, 'Dia berpuasa.' Sebagian lain mengatakan, 'Dia tidak berpuasa'. Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, saat dia sedang berhenti di atas unta dia, maka dia meminumnya. "(HR Bukhari no 1988 dan Muslim no 1123).

"Dari Maimunah radhiyallahu 'anha , dia mengatakan orang-orang saling berdebat apakah Nabi shallallahu' alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah masuk pada satu wadah (berisi susu) dan dia dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas dia minum dan orang-orang pun menyaksikannya. "(HR Bukhari no 1989 dan Muslim no 1124).

Pengampunan dosa dari puasa Arafah , para ulama berselisih. Ada yang mengatakan yang dimaksud dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, "Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat. "( Syarh Shahih Muslim , 8: 51) Kalau jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah , bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu 'Al Fatawa , 7: 498-500).

Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting prakteknya. Juga jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Biar kita bisa pahala, juga bisa pahala karena telah mengajak orang lain baik. “ Demi Allah, Sungguh Satu orangutan Saja diberi Petunjuk (Oleh Allah) through perantaraanmu, Maka ITU Lebih Baik Dari unta merah (harta amat Berharga di masa Silam, pen) .” ( Muttafaqun 'alaih ). " Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya " (HR. Muslim).

Mari berlomba-lomba mencari pengampunan siapa yang tidak ingin dosa-dosanya saat ini dan dosa yang akan datang diampuni? Jika ingin pengampunan beramallah sebanyak-banyannya dan jangan tinggal kan puasa arafah esok hari sebelum hari raya idul adha 1438 H. [**]

Terkini