Metroterkini.com - Pemerintah Venezuela bersiap untuk menyampaikan teguran keras kepada Presiden AS Donald Trump setelah dia mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan "opsi militer" terhadap negara yang dilanda krisis tersebut.
Dikutip dari Reuters, negara di Amerika Selatan tersebut menyatakan bahwa Trump telah terlibat dalam "tindakan kegilaan" dengan membuat pernyataan singkat, di mana dia tidak memberikan rincian tentang intervensi militer semacam itu.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza dijadwalkan untuk menyampaikan tanggapan resmi dalam sebuah pidato kepada korps diplomatik negara tersebut pada pukul 11.00 waktu setempat.
Sementara Menteri Informasi Venezuela Vladimir Villegas pada hari Sabtu mencuitkan gambar Patung Liberty yang memegang senapan mesin alih-alih sebuah obor, dan menambahkan sebuah tautan ke sebuah artikel yang menjelaskan, "Kronologi 'Opsi Militer' AS di Latam and Kepulauan Karibia."
Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menghadapi kritik tajam dari seluruh dunia karena memimpin pembuatan produk legislatif yang sangat kuat sehingga para kritikus menyebut hal itu penciptaan sebuah kediktatoran.
Maduro mengatakan akan membawa perdamaian setelah demonstrasi oposisi selama lebih dari empat bulan yang telah menyebabkan lebih dari 120 orang tewas di tengah krisis ekonomi inflasi tiga digit serta kekurangan makanan dan obat-obatan kronis.
Partai Sosialis yang telah berkuasa bertahun-tahun di Venezuela menuduh Amerika Serikat merencanakan sebuah invasi sebagai cara untuk mengendalikan cadangan minyaknya, yang merupakan yang terbesar di dunia, melalui sebuah intervensi militer yang serupa dengan perang Irak.
Pihak Administrasi AS sebelumnya telah menganggap tuduhan tersebut telah dipolitisasi dengan maksud untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik Venezuela.
Di bawah mantan Presiden Barack Obama, pada tahun 2015 Departemen Luar Negeri AS pernah mengajukan tawaran diplomatik yang berlanjut beberapa pertemuan tingkat tinggi. Namun, upaya itu akhirnya kandas karena Maduro menegaskan sikapnya untuk melawan kritikus oposisi.
Lihat juga:Warga dan Tentara Serang Markas Militer Venezuela, Dua Tewas
Musuh politik Maduro saat ini sebagian besar mempersoalkan pernyataan Trump. Pemimpin oposisi, yang oleh Maduro dituduh sebagai antek Washington, berhati-hati dengan menjauhkan diri dari keterlibatan AS dalam isu-isu Venezuela.
Banyak pihak oposisi yang menentang proposal administrasi informal Trump untuk melarang impor minyak mentah AS, yang mengindikasikan bahwa tindakan tersebut akan memungkinkan Maduro untuk menyalahkan Amerika Serikat atas ekonomi sosialis yang ambruk di negara itu. [cnni]