Metroterkini.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan darurat militer di seluruh Mindanao. Gencatan senjata pun dilancarkan. Guna mencegah adanya militan Maute yang terkait ISIS lari ke Indonesia, TNI memperketat pengamanan.
TNI AU menggelar Operasi Kilat Badik untuk mengawasi sekaligus meningkatkan situasi keamanan di kawasan pulau-pulau terluar, Rabu 31 Mei 2017. Selama lebih kurang enam jam, pesawat Skuadron V mengawasi perbatasan Indonesia - Filipina.
"Ini guna memberikan informasi kepada intel dan pasukan lainnya yang ada di wilayah perbatasan," ungkap Danlanud Samratulangi Kolonel Penerbang Arifaini Nur Dwiyanto, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (1/6/2017).
Dia mengungkapkan operasi itu akan berlangsung selama tiga hari. Pada operasi kali ini, Skuadron V yang dipimpin Kapten Pilot Mayor Penerbang Hendro Sukamdani, mengawasi tiga pulau di perbatasan Indonesia - Filipina yakni Pulau Marore, Pulau Miangas, dan Pulau Marampit.
"Hasil dari operasi tersebut akan diberikan kepada petugas yang ada di lautan sebagai bahan pertimbangan," ujar Arifaini.
Kapten Pilot Operasi Kilat Badik Skuadron V Mayor Penerbang Hendro Sukamdani mengatakan operasi di hari pertama, tidak ditemukan adanya indikasi bahaya.
"Kami sudah melakukan pemantauan terhadap kapal-kapal yang keluar masuk dari Filipina ke Indonesia, tapi hingga sore tadi belum ditemukan," ungkap Hendro yang berharap di sisa dua hari operasi lagi suasananya bisa lebih kondusif.
Memanasnya situasi di Filipina membuat pemerintah dan aparat keamanan, terutama di Sulawesi Utara (Sulut), mengambil sejumlah langkah. Apalagi, dua kabupaten di Sulut masing-masing Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe berbatasan langsung dengan Filipina.
Polda Sulut telah mengirim 1 SSK Brimob untuk memperkuat daerah kepulauan itu pada Rabu 31 Maret 2017 pascapernyataan darurat militer di Filipina.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun telah meninjau langsung kondisi di Pulau Miangas, pulau terluar yang masuk Kabupaten Kepulauan Talaud.
Menurut dia, drone akan dipasang di Pulau Miangas untuk memperkuat sistem keamanan. "Drone itu akan membantu pihak TNI dalam menjaga pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, memperkuat pengawasan di Pulau Miangas. Ini bisa menjangkau sampai tujuh kilometer sehingga efektif," ujar Olly. [mer]