Filipina Kerahkan Helikopter Rebut Marawi dari ISIS

Jumat, 26 Mei 2017 | 13:04:23 WIB

Metroterkini.com - Filipina mengerahkan pasukan khusus dan helikopter serbu guna merebut kembali Kota Marawi dari cengkeraman kelompok militan yang berbaiat pada ISIS.

Pasukan darat bersembunyi di balik tembok serta kendaraan lapis baja, baku tembak dengan petempur kelompok Maute, yang telah menguasai Kota Marawi di Pulau Mindanao selama dua hari, sejak Selasa (23/5/17) malam.

Kini, suasana semakin mencekam. Helikopter serbu didatangkan dan menghujani Maute dengan senapan mesin. Sementara para militan menduduki sekolah, penjara, katedral dan menyandera selusinan orang.

"Pasukan kami melakukan operasi di daerah yang diyakini masih diduduki para teroris," kata Brigadir Jenderal Rolly Bautista, kepala satuan tugas operasi militer Marawi, dikutip CNNIndonesia.

Serangan itu menewaskan setidaknya 18 pemberontak Maute dan enam serdadu Filipina.

Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer di Mindanao, sejak Selasa, guna menghentikan penyebaran militan di pulau terbesar kedua Filipina itu.

"Jika ada pembangkangan terbuka, Anda akan mati," ancam Duterte pada kelompok militan. "Dan jika itu berarti banyak orang tewas, biarlah."

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aktivitas Maute melalui kantor berita Amaq.

Marawi berlokasi di Provinsi Lanao del Sur yang merupakan benteng pertahanan Maute, kelompok radikal yang tidak terlalu dikenal namun menjadi tugas berat bagi militer Filipina.

Pemimpin Militer menyebut motivasi Maute menguasai Marawi adalah guna meningkatkan statusnya dan mendapatkan pengakuan dari ISIS.

Adapun serangan militer yang dilakukan Selasa ditujukan guna menangkap pemimpin Abu Sayyaf, faksi militan lainnya di Mindanao. Pemerintah Filipina menyebut Hapilon adalah tokoh kunci ISIS di Filipina dan dipercaya telah berkolaborasi dengan pemimpin Maute.

"Berdasarkan intelijen kami, Isnilon Hapilon masih berada di kota," kata Jo-Ar Herrera, juru bicara Resimen Infantri Pertama Filipina.[**]


 

Terkini