Warga Anak Talang Ancam Blokir Kebun Akasia PT BBSI

Sabtu, 20 Mei 2017 | 10:55:05 WIB

Metroterkini.com - Nawir warga Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku Inhu Riau mengungkapkan rasa kecewanya atas perbuatan PT Bukit Betabuh Sei Indah (PT BBSI), karena telah menguasai hasil kebun akasai selama ini. Perusahaan yang mensuplay bahan baku bubur kertas PT RAPP milik Sukanto Tanoto ini, telah bertahun-tahun menyengsarakan masyarakat. 

Menurut Nawir, masyarakat Desa Anak Talang selama ini telah dirugikan oleh pihak PT BBSI. Sebab lahan seluas 1.850 hektar yang digarap perusahaan adalah milik warga, dan PT.BBSI harus kembalikan seluruh lahan masyarakat yang telah di serobot itu.

Tambahnya, PT.BBSI harus membayar seluruh kerugian masyarakat yang telah timbul sejak tahun 1996 sampai sekarang. 

Awalnya, masyarakat menyerahkan lahan untuk di kelolah oleh PT. BBSI, dan selama hampir tiga kali panen tanpa pembertitahuan ke masyarakat, sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang menurut mereka nilainya ratusan milyar rupiah.

"Apabila tuntutan kami ini tidak dipenuhi, kami akan memblokir lahan tersebut dan kami akan melakukan aksi damai hingga ke Jakarta, dan kami tidak akan mundur
selangkahpun sebelum tuntutan kami terpenuhi," tutur Nawir.

Selain itu, atas perbuatan PT. BBSI tersebut, masyarakat dan negara telah dirugikan. "Kami minta Presiden RI Perintahkan Menteri-menterinya dan Penegak Hukum di Negeri ini, segera mengambil tindakan tegas terhadap PT. BBSI yang sangat jelas-jelas merugikan negara dan rakyat kecil". 

Menurut Nawir lagi, masyarakat sempat meminta bantuan ke LSM untuk mendapingi warga ke pihak penegak hukum, "kami yakin pasti bisa mengalahkan PT. BBSI".

“Jika kita minta bantuan pengacara harus banyak uanglah. Besar uang kita, pengacara pasti kita di bela matia-matian. Kalau LSM tidak seperti itu,” tambahnya belum lama ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. BBSI belum bisa di konfirmasi. Setiap wartawan mendatangi PT. BBSI di Pekanbaru pintu kantor selalu tertutup seakan tidak ada
penghuninya. [yasin]

Terkini