Metroterkini.com - Nasib orang memang tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan sang pencipta alam. Itulah nasib yang kini dialami Bukhoroni (71 th), warga Desa Kepuhrubuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Siapa sangka jika pria yang terbaring saat ini di rumahnya adalah sebenarnya dulu seorang sosok lelaki yang gagah perkasa ini. Bahkan berdasarkan bukti foto otentik di rumahnya, Bukhoroni ternyata dulu pernah mengelilingi Pulau Jawa dengan hanya menaiki Sepeda kayuh jenis balap pada tahun 1995 lalu.
Bukhoroni, kini nasibnya berbalik arah 180 persen. Lelaki yg dulu fisiknya luar biasa itu, kini "Tergeletak Tak Berdaya" tak bisa berdiri, tak bisa jalan, apalagi bekerja.
Bahkan dalam beberapa waktu ini Bukhroni ramai dibicarakan di dunia maya. Pasalnya sosok pria tangguh ini dilaporkan tengah mengalami patah tulang belakang akibat Kecelakaan Kerja bangunan. Yang membuatnya cidera parah tergolek lemah tidak bisa apa-apa sejak kejadian yg menimpanya pada 27 Oktober 2015 lalu.
"Ternyata di masa mudanya, dia pernah mengelilingi pulau Jawa Hanya dengan naik sepeda pancal model balap. Cerita dan bukti otentik bisa dilihat d album foto lamanya. Dan menjadi bukti otentik yang tak terbantahkan," ungkap Jumeno atau Djoe, seorang penggiat sosial, Rabu (4/1).
Menurut Djoe, berdasarkan foto-foto yang ada tersebut ternyata sosok Bukhroni sedang mengawali aksi hebatnya, dan dilepas oleh Bupati Ponorogo saat itu yaitu HM. Markum Singodimedjo didampingi jajaran Muspida saat itu, terlihat Kapolres dan Komandan Kodim 0802/Ponorogo saat itu.
Yang mengharukan ternyata Bukhroni juga bernah bersilaturahmi dan bisa dibuktikan dengan foto saat dulu sedang bertemu dan ngobrol bersama mantan Presiden RI, KH Abdurrahaman Wahid atau biasa disapa Gus Dur yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua PBNU.
"Pertemuan yang menurut penuturan suami Sukarmi terjadi di Kantor PBNU Jakarta. Satu lagi foto menunjukkan sosok Bukhroni foto bersama sepeda jelajah jawanya dengan tulisan besar REOG dengan anggota polisi saat melintas kawasan Kabupaten Gunglung Kidul, Jogjakarta," terangnya.
Sedangkan Bukhoroni menuturkan untuk keliling seluruh Pulau Jawa-Madura bersepeda onthel waktu itu mengaku hanya menghabiskan waktu selama 4 bulan. "Kami sempat bertemu beberapa pejabat setingkat Menteri atau Bupati di kota atau Kabupaten yang kami lalui," cerita Bukhoroni.
Dia menceritakan jika rute perjalanan dimulai dari Ponorogo-Pacitan-menyisir Jalur Pantai Selatan hingga tiba di Banten dan Jakarta. "Lalu kami putar balik lewat jalur darat Pantai Utara hingga singgah di Madura dan Bayuwangi sebelum kembali ke Ponorogo," terangnya.
Kini nasib kurang baik menimpa Bukhroni. Saat bekerja sebagai tukang batu di sebuah proyek lembaga pendidikan, dia terjatuh dari "Andang" atau tangga bangunan. Hingga menyebabkan patah tulang belakang dan belum sampai sekarang. Padahal berbagai upaya pengobatan yg menghabiskan lebih dari Rp 50 Juta telah dilakukan pihak keluarga.
Kini Bukhroni hanya terbaring lemas padahal sebelumnya adalah tulang punggung bagi keluarga yang harus menghidupi 2 orang anak yang saat ini masih belajar kelas 2 Madrasah Aliyah atau setingkat SMA dan yang satunya kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah atau setingkat SD. [nur]