Warga Mengaku Kesulitan Menembus Jalan Berlumpur di Panipahan

Ahad, 25 Desember 2016 | 00:00:12 WIB

Metroterkini.com - Warga desa di kecamatan Palika tepatnya desa Pasir mengeluhkan jalan menuju ibukota kecamatan Pasir Limau Kapas di Panipahan. Jalan satu-satunya yang melintasi desa Pasir cukup sulit dilalui saat musim hujan seperti saat ini. 

Saat ini ada sekitar 7 (tujuh) kilometer untuk menuju ibukota kecamatan belum tersentuh aspal atau semenisasi dan warga nyaris tidak bisa melalui jalan ini dengan kendaraan roda dua saat hujan. Kondisi jalan tanah ini berlumpur dan berair saat musim hujan membuat warga kesulitan untuk melakukan aktivitas serta berurusan ke ibukota kecamatan di Panipahan.

Penghulu Pasir Limau Kapas Agus Salim kepada media belum lama ini menyampaikan, persoalan jalan sudah sering diusulkan dalam Musrenbang, namun masih ada sekitar 7 km yang belum diaspal.

Menurutnya, jalan ini adalah penghubung desa menuju ibukota kecamatan Pasir Limau Kampas Kabupaten Rokan Hilir Riau. Selain jalan, warga di daerah ini sangat membutuhkan listrik PLN dan air bersih, karena selain jalan persoalan utama adalah air dan penerangan.

"Ini seharusnya disemenisasi, karena jalan ini termasuk jalan satu-satunya jalan lintas desa di Kecamatan Pasir Limau Kapas menuju ibukota kecamatan di Panipahan," kata Agus Salim.

Tambahnya, Pemkab Rokan Hilir seharusnya memprioritaskan jalan ini, seperti layaknya daerah kecamatan lainya yang ada di Rokan Hilir. "yang paling menyedihkan kalau ada undangan ke kecamatan atau undangan bupati secara mendadak dan musim hujan seperti saat ini. Kami harus bersusah payah melalui jalan satu-satunya menuju kecamatan".

Selain kesulitan melalui jalan ini, Agus Salim juga menambahkan, ada jalan alternatif lainya yaitu transportasi air. "Bisa lewat laut dengan perahu, tapi menunggu air pasang karena perahu tidak bisa masuk ke anak sungai di desa".

Keluhan warga seperti disampai Penghulu Agus Salim, seperti saat warga sakit mendadak dan harus dibawa ke Puskesmas. "Kalau ada warga sakit tidak bisa langsung dibawa, tapi masyarakat tidak bisa berbuat apa, kecuali menunggu perubahan alam," katanya.

Salah seorang warga Dedi juga mengaku kesulitan warga selama ini, seperti saat musim hujan dan anak harus berangkat sekolah. "Jalan kaki dan mereka harus menanggalkan sepatu untuk sampai sekolah dan pasti terlambat sampai ke sekolah," katanya.

Tambahnya, saat hujan datang tidak sedikit anak SMP atau SMA yang tidak datang ke sekolah. "Jaraknya ke sekolah cukup jauh".

Akibat akses jalan yang tidak bisa dilalui warga saat musim hujan, membuat warga kesulitan untuk semua urusan. Harapan mereka pemerintah bisa segera membangun jalan ini dengan semenisasi oleh pemerintah kabupaten Rokan Hilir. [mustar]

Terkini