Festival Equator di Lipat Kain Dimeriahkan Berbagai Perlombaan

Ahad, 18 Desember 2016 | 00:00:16 WIB

Metroterkini.com - Equator Festival di Lipat Kain, Kampar dihadiri ratusan masyarakat dari berbagai lapisan. Nama Equator Festival sendiri diambil dari garis khatulistiwa yang melintasi daerah ini dengan ditandai adanya simbol Tugu Khatulistiwa berdiri gagah di kota yang dulunya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Gunung Sahilan. 

Berbagai rangkaian acara ditampilkan pada acara Equator Festival ini. Seperti lomba rebana oleh ibu-ibu tempatan, lomba menimang dalam bentuk syair, lomba kendaraan hias. 

"Festifal Equator ini baru kali pertama digelar. Berbagai rangkaian acara kita tampilkan untuk mengangkat potensi pariwisata khususnya di Lipat Kain ini," kata Panitia acara Dodi RA, Ahad (18/12/16). 

Khusus untuk kendaraan hias papar Dodi, merupakan sebagai simbol, dimana pada zaman Kerajaan Gunung Sahilan dulu, seorang raja biasanya meninjau daerah kekuasaannya menggunakan Piau Bakajang (perahu sampan) di Sungai Kampar. 

Selain Piau Bakajang yang digunakan raja, diiirngi Piau Bakajang lainnya oleh para petinggi kerajaan. Namun karena sekarang ini sungai ini sudah dicemari oleh aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), maka refleksi itu pun dialihkan ke darat melalui simbol kendaraan hias. 

"Ini sebenarnya bentuk sindiran kita, karena memang sungai kita sudah dicemari kegiatan PETI yang dulu tak pernah dituntaskan diselesaikan. Makanya karena Piau Bakajang di sungai tak memungkinkan, makanya untuk merefleksinya kita alihkan ke darat menggunakan kendaraan hias," sindir Dodi. 

Nantinya, arak-arakan kendaraan hias ini akan dimulai dari Gedung Kerapatan Adat Lipat Kain, kemudian menyisiri jalan raya Lipat Kain menuju SPBU, kemudian berputar berputar menuju jembatan kembar yang ada di daerah ini. Ada pun selain itu, tujug destinasi unggulan yang ada di Lipat kain juga dipromosikan, seperti pertama, Alam Bendungan (waduk besar) terletak di di Sungai Paku. 

Kedua, Desa Sawah terletak di Sungai Geringging, Takau Godang-Kota Tuo. Ketiga, Gerbong Kereta Api di seberang sungai Pulau Tonga, keempat, Air Terjun Koboko yang terletak di Bukit Balam, kelima Tugu Equator (tugu katulistiwa), keenam Balai Kerapatan Adat Lipat Kain serta ke tujuh Mesjid Raya Al Mizan. [**na/rtc]

Terkini