Metroterkini.com - Aksi zikir akbar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada hari ini, Jumat (2/12), sejumlah perwakilan asing di Indonesia, terutama para negara tetangga, merilis imbauan bagi warganya agar waspada.
Melalui pernyataan yang dirilis di situs resmi mereka, Kedutaan Besar Singapura di Jakarta mengimbau warganya untuk terus memantau keadaan sekitar selama aksi #212 itu berlangsung.
"Warga Singapura yang berada di Indonesia pada 2 Desember 2016 diimbau memantau media lokal untuk mengetahui perkembangan situasi," tulis Kedubes Singapura.
Kedubes Singapura juga mengimbau warganya di Jakarta untuk menghindari ruas jalan MH Thamrin dan Sudirman menuju Monumen Nasional, arena pusat aksi #212.
Senada dengan Singapura, Kedubes Malaysia di Jakarta juga merilis imbauan bagi warganya untuk berhati-hati dan terus memperhatikan anjuran dari otoritas setempat.
"Rakyat Malaysia diimbau waspada dan mengikuti arahan keselamatan dari otoritas setempat dan melakukan perjalanan sewajarnya dengan juga mematuhi anjuran lalu lintas di sekitar Jakarta Pusat," demikian pernyataan resmi Kedubes Malaysia yang diterima media ini, Kamis (1/12).
Imbauan serupa juga dirilis oleh Kedubes Australia di Jakarta. Melalui imbauan tersebut, Kedubes Australia meminta warga untuk tetap waspada dan memantau situasi melalui media massa setempat.
"Kami mengimbau Anda untuk menghindari semua aksi protes karena dapat berubah menjadi ricuh. Ikuti semua instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas setempat dan pantau media untuk infromasi mengenai aksi itu. Tetap waspada tinggi," tulis Kedubes Australia melalui situs resminya.
Tak hanya negara tetangga, kedubes asing lain juga merilis imbauan senada, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia.
"Anda harus menghindari semua demonstrasi dan massa karena dapat berubah menjadi kericuhan secara tiba-tiba. Pantau media massa lokal dan turuti imbauan otoritas lokal," tulis Kedubes Inggris di Jakarta dalam pernyataan resminya.
Kedubes Amerika Serikat di Jakarta juga mengimbau agar warganya di Indonesia menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kericuhan.
"Meskipun direncanakan damai, aksi ini bisa saja berubah menjadi ricuh dan berakhir dengan tindak kekerasan. Anda harus menghindari lokasi demonstrasi dan waspada jika berada di dekat massa atau demonstrasi," demikian kutipan pernyataan Kedubes AS yang dirilis di laman resmi mereka.
Sementara itu, Kedubes Rusia di Jakarta secara spesifik meminta warganya untuk menghindari daerah pusat kota.
"Kedubes mengimbau Anda untuk tetap waspada ketika bergerak di pusat kota, menghindari tempat-tempat di mana massa berada," demikian kutipan pernyataan resmi Kedubes Rusia di Jakarta yang dikutip CNNIndonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, juga sudah mengadakan pertemuan dengan para perwakilan negara asing di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 115 perwakilan duta besar dan organisasi internasional itu, Wiranto berupaya meluruskan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran yang muncul terkait situasi di Jakarta menjelang aksi #212.
Sejumlah tokoh teras GNPF MUI juga telah berjanji akan menggelar demonstrasi super damai dalam Aksi Bela Islam III 2 Desember. Namun, hal itu tak menyurutkan kewaspadaan pihak kepolisian terhadap potensi makar dari kelompok lain.
Kepolisian akan terus memonitor dan mendeteksi berbagai potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan negara dalam aksi damai besok.
Polri juga akan membantu menyiapkan panggung zikir, kiblat, tempat wudhu, toilet dan pengeras suara. Selain itu, polisi akan bekerja sama dengan TNI, Satpol PP, dan organisasi masyarakat yang ada untuk mengamankan Aksi Bela Islam III ini. [**]