Metroterkini.com - Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Polda Riau dan Marine Polisi Diraja Malaysia, Senin (21/11/16) pagi, sekira pukul 09:00 WIB atau pukul 10.00 waktu Malaysia mengadakan pertemuan di perairan Gosong Robroy, Selat Malaka Kordinat 1 Drjt 54'00"LU-102 Drjt 02'10"BT.
Pertemuan ini membahas patroli bersama dalam mengawasi masuknya barang ilegal dari Malaysia maupun dari Indonesia.
Kepolisian Diraja Malaysia dihadiri Kepala Marine Wilayah Dua, Johor Malasysia, ACP Poul Khiu Khon Chang didampingi ASP Nordin Ketua Polisi Marine Muar. Sedangkan dari Dirpolair Polda Riau hadir Direktur Polair Polda Riau Kombes Iknatius Suprapto, Wadir Polair AKBP Muji Suprianto, Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono dan Kasat Polair Polres Bengkalis.
ACP Poul Khiu Khon Chang usai menandatangi kesepakatan, kepada wartawan mengatakan, Polisi Diraja Malaysia sangat mengapresiasi kerjasama dengan Polair Polda Riau.
"Kami sangat memberikan apresiasi dengan Polair Polda Riau, karena memberi kerjasama dengan baik tentang barang kes (Kasus) yang dijumpai di Bengkalis dan saat ini dalam proses untuk mengurus barang tersebut agar dibawa pulang ke Malaysia dan diserahkan kepada pemiliknya," kata ACP Poul Khiu Khon Chang.
Diutarakannya lagi, kerjasama ini amat berguna untuk kesejahteraan rakyat kedua negara.
"Kontek kerjasama ini dalam semua bidang, terutama sekali dalam menguat undang-undang yang berkaitan dengan jenayah transpode yaitu diwilayah yang berlaku diperbatasan ataupun di wilayah melepasi batasan. Saya memberi contok seperti aktivitas penyeludupan Narkoba, dan kite boleh tangani secara bersama-sama yaitu melalui perkonsian maklumat melalui patroli dan kerje same-kerje same yang lain," kata Poul Khiu Khon Chang dalam bahasa Malayu.
Ketika disinggung bahwa Narkoba yang ke Indonesia berasal dari Malaysia, Poul menjelaskan, Narkoba merupakan ancaman bagi Malaysia dan di negara-negara lain.
"Jadi kite akan tangani secare berkalaborasi dengan pihak terkait dan juga kalobrasi-kalobrasi itu antara ejensi-ejensi penguat kuasaan dalam negara tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Polair Polda Riau, Iknatius Suprapto kepada sejumlah wartawan menyampaikan banyaknya tindak pidana kedua negara karena mudahnya akses transportasi antara Malaysia dengan Indonesia yang hanya beberapa jam bisa sampai ke tujuan. Sehingga disitu banyak penyeludupan Traficking, Bawang Merah.
"Selain traficking, yang menjadi antisipasi adalah penyeludupan Narkoba, kemaren kita juga sudah berhasil menangkap, dan masalah ini akan kita kembang kan terus dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas ini kita akan lebih mudah dengan akses - akses apa yang kita perlukan agar saling mendukung antara Malaysia dan Indonesia," ungkap Iknatius Suprapto.
Dia melanjutkan, selain dari Polda Riau, juga melibatkan Polres Bengkalis, karena Polres Bengkalis langsung perbatasan dengan wilayah Indonesia dan Malaysia, sehingga kita melibatkan dari Satpol air.
"Kita melakukan rendezvous (RV) ini dalam dua tahun sekali, kemudian kita juga melaksanakan publikasi informal yang selama ini masih terjalin sangat bagus seperti penangkapan speed boad Tiger Johor yang dicuri dan masuk wilayah Bengkalis lalu diamankan. Dan kita hari ini sebenarnya melakukan penyerahan speed boad Tiger Johor itu, karena cuaca maka itu kita tunda," ujarnya. [rdi]