Metroterkini.com - Perusahaan pembuat sepatu New Balance mendapat kritikan tajam, setelah Donald Trump menang mengungguli Hillary Clinton dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada Selasa (8/11/16).
Sejumlah penggemar merek sepatu olahraga itu melakukan aksi membakar sepatu, setelah wakil pemimpin perusahaan New Balance, Matthew LeBretton, memberi pernyataan bernada dukungan terhadap Trump.
“Pemerintahan Obama seakan tidak peduli dengan kita. Dengan terpilihnya Trump, kita akan menuju masa depan yang lebih baik,” kata LeBretton, seperti yang dikutip dari The Wall Street Journal.
Aksi membakar sepatu yang dijual mulai dari harga Rp600 ribuan di Indonesia itu diketahui dari sejumlah unggahan foto di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
“Selain New Balance, perusaha mana lagi yang mendukung Trump? Beritahu saya, agar saya bisa memboikot mereka seumur hidup,” tulis akun @tariqnasheed.
Diduga, salah satu alasan LeBretton mendukung Trump ialah karena pengusaha properti itu berniat menolak kesepakatan perdagangan (TPP) yang akan membebaskan biaya barang impor masuk ke AS.
Karena jika kesepakatan terjadi, maka perusahaan pesaing New Balance yang memiliki pabrik di luar AS seperti Nike dan Adidas bisa menjual barangnya dengan lebih mudah dan murah.
Namun, seperti yang dikutip dari Daily Mirror, LeBretton merasa kalau banyak orang yang salah memaknai pernyataannya.
Dikutip dari CNN, hingga Sabtu (12/11), pihak New Balance belum lagi memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut. [**]