Metroterkini.com - Turki dilaporkan telah memblokir sejumlah akses ke jejaring sosial ternama seperti Facebook, Twitter, YouTube dan aplikasi pesan instan WhatsApp. Pemblokiran ini dilakukan setelah pemerintah menangkap 11 politisi pro-etnik Kurdi.
Pemblokiran ini sendiri didapatkan melalui informasi TurkeyBlocks yang disebar melalui akun Twitter miliknya.
"Pembatasan layanan pesan WhatsApp, Skype dan Instagram saat ini juga sudah terdeteksi, memvalidasi keluhan pengguna yang meluas tentang kegagalan layanan WhatsApp di Turki - ini pertama kalinya pembatasan nasional telah terdeteksi pada aplikasi messaging populer dalam beberapa tahun terakhir,” cuit akun itu.
TurkeyBlocks mengklaim bahwa pembatasan itu disebabkan oleh "throttling di tingkat ISP", mengacu pada metode melambat layanan internet ke situs-situs sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna.
Pembatasan ini pertama kali diduga terdeteksi pada TTNet, penyedia internet nasional terkemuka. Namun, beberapa penyedia yang lebih kecil seperti UyduNet tampaknya tidak terpengaruh.
Pembatasan Internet semakin sering digunakan di Turki untuk menekan liputan media insiden politik. Bentuk sensor dilakukan untuk mencegah kerusuhan yang lebih luas.
Kuat dugaan pemblokiran ini terjadi usai pemerintah melakukan penangkapan Selahattin Demirtas dan Figen Yuksekdag. Mereka adalah pemimpin Partai Demokrasi Rakyat (HDP) yang mendukung etnik Kurdi. Selain itu, masih ada sekitar 10 anggota parlemen dari HDP yang ditangkap.
Turki sudah berulang kali melakukan pemblokiran terhadap media sosial. Awal tahun 2015, Twitter dan YouTube diblokir karena memperlihatkan foto jaksa yang tewas diserang kelompok militan sayap kanan. [cnn]