Metroterkini.com - Pasukan Irak menemukan berbagai poster dan brosur berisikan pedoman hidup bagi warga yang tinggal di wilayah yang dikuasai ISIS, termasuk sejumlah desa di Kota Mosul, bagian utara Irak. Brosur itu menyiratkan obsesi ISIS terhadap jenggot dan wanita.
Brosur itu menyoroti filosofi ekstremis dan aturan hidup yang ketat dalam kekuasaan ISIS, termasuk pedoman berperilaku menurut paham Islam garis keras yang mereka anut. Salah satu yang disinggung dalam brosur itu adalah keharusan menumbuhkan janggut, dan menjadikan wanita sebagai budak seks.
CNN melaporkan, pamflet berwarna-warni yang diyakini milik ISIS itu menjabarkan tata cara beribadah dengan benar seperti berdoa, wudhu, dan memberi sedekah secara detail.
Pedoman ISIS itu juga berisikan berbagai jenis sanksi yang dijatuhkan bagi warga dan anggotanya yang melanggar aturan. Berdasarkan keterangan warga desa yang berhasil kabur dari sekapan ISIS, kelompok militan itu tidak segan mengeksekusi dan menghukum cambuk warga yang kedapatan melanggar pedoman mereka di hadapan publik.
Selain itu, pedoman hidup ISIS itu juga memaparkan 32 pertanyaan dan jawaban tentang bagaimana menangani tawanan perempuan. Pedoman itu memberikan kewenangan bagi pejabat senior ISIS untuk mendistribusikan tawanan perempuan sebagai budak seks bagi anak buahnya.
"Wanita non-Muslim dapat dijadikan selir," bunyi pernyataan di brosur itu, dikutip dari CNN, Selasa (1/11/16).
Brosur itu juga memaparkan bahwa anggota militan dapat menjadikan dua saudara perempuannya sebagai selir, namun hanya satu di antaranya saudara yang dapat diajak berhubungan seks. Pedoman itu pun menyatakan, setiap anak perempuan yang belum menstruasi dapat dijadikan selir oleh para anggota militan.
"Anda tidak dapat berhubungan seks dengan anak perempuan, namun masih bisa 'menikmati' mereka," bunyi pernyataan di brosur itu.
Berdasarkan aturan ISIS, perempuan juga diminta untuk tetap tinggal di rumah dan harus mengenakan pakaian hitam yang menutupi rambut hingga kaki jika keluar rumah.
Sementara warga pria dianjurkan mengenakan celana pendek dan mamanjangkan janggut.
Salah satu pernyataan di brosur bahkan dimulai dengan mendefinisikan janggut, "rambut yang tumbuh di wajah dan pipi Anda."
Dalam pendudukan ISIS, warga juga tidak dapat mengakses internet dan ponsel, serta memainkan musik. [**]