Menangkan Firdaus-Ayat, Prabowo Turun ke Pekanbaru

Sabtu, 29 Oktober 2016 | 00:00:11 WIB

Metroterkini.com - DPD Partai Gerindra Riau akan menghadirkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sebagai juru kampanye nasional (jurkamnas) pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi, kandidat yang didukung Partai Demokrat, PKS dan Gerindra. Gerindra akan all out memenangkan pasangan petahana (incumbent) itu untuk masa jabatan periode yang kedua, periode 2017-2022.

"Kita akan berusaha menghadirkan pak Prabowo (Prabowo Subianto), tapi masih belum pasti, masih tentatif. Tapi saya yakin beliau bersedia untuk hadir dalam kampanye pasangan Firdaus-Ayat," kata Ketua DPD Gerindra Riau Nurzahedi (Eddy Tanjung) di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Menurut Eddy, yang sudah pasti sebagai jurkamnas pasangan Firdaus-Ayat adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Fadlizon, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan Anggota DPR Moreno Suprapto. Eddy menegaskan, Gerindra akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan pasangan Firdaus-Ayat. Sebab, kinerja petahana dalam memimpin Riau cukup memuaskan.

"Kalau Gerindra akan all out. Kalau Gerindra sudah memilih calon harus menang. Itu target kita, makanya Gerindra akan mem-back up habis-habisan pasangan Firdaus-Ayat," katanya.

Kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi sebagai Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru telah membawa perubahan pada pertumbuhan ekonomi di Pekanbaru.

"Investasi di Riau, khususnya Pekanbaru cukup berkembang bagus. Bisnis dan investasi jadi bergairah, perkantoran semakin banyak, gedung-gedung menjulang tinggi. Itu tidak terlepas dari kepemimpinan Firdaus-Ayat. Pekanbaru sekarang lebih maju," katanya.

Politisi Gerindra berharap agar pelaksanaan Pilkada Pekanbaru bisa berlangsung damai dan para kandidat tidak ada melakukan kampanye hitam (black campaign), namun lebih mengedepan visi misi atau program kerja apabila nanti terpilih.

Eddy meyakini Pilkada Pekanbaru berlangsung damai dan tidak ada isu SARA seperti dalam Pilkada DKI Jakarta. "Sampai hari ini, Pilkada Pekanbaru tidak isu SARA, masih berjalan baik. Kalau ada yang tidak memilih atau memilih calon tertentu itu, masih normal," katanya. [**arj]

Terkini