Ini Pendapatan Pengemis Malaysia Asal China

Ahad, 23 Oktober 2016 | 00:00:23 WIB

Metroterkini.com - Penculikan anak-anak untuk dijadikan pengemis memang bukan hal baru di China yang mengincar anak-anak yatim piatu yang banyak terdapat di negeri itu. Seorang pejabat konsulat China di Kuala Lumpur kepada harian Beijing Youth Daily mengatakan, kasus warga China mengemis di Malaysia bukan hal baru.

Pada akhir 2015, di China terdapat 502.000 anak yatim piatu dan hanya 92.000 siap diadopsi. Pada tahun yang sama, hanya 22.000 permohonan adopsi yang tercatat. 

"Kedutaan besar selalu mengambil langkah ketika kasus semacam ini teridentifikasi. Namun, biasanya masalah ini ditangani kepolisian Malaysia," ujar pejabat itu.

Xiu Yuan juga menjelaskan geng di Malaysia dikendalikan adik dari pemimpin geng ini. Setiap bulan, dia membawa pengemis baru ke Malaysia dan memulangkan yang lama ke China.

"Setelah dua bulan, kami kembali ke sini (Malaysia) dan melanjutkan mengemis. Kami sudah melakukan hal ini selama bertahun-tahun," tambah Xiu.

Beberapa saat kemudian, seorang teman Xiu Yuan yang mengaku bernama Do Feng (30) asal kota Zhengzhou bergabung. 

Mereka mengatakan, sang bos akan menyewakan taksi untuk membawa mereka ke lokasi-lokasi wisata di Kuala Lumpur, Johor Baru dan Penang.

"Ongkos perjalanan kami sudah ditanggung dan kami harus mendapatkan minimal 1.200 ringgit (Rp 3,7 juta) sehari," ujar Do Feng.

Dari jumlah yang mereka peroleh dalam satu hari, sang bosa mengambil 50 persen dan 10 persen untuk ongkos taksi. Sisanya disimpan si pengemis.

Di akhir pekan, pengemis di lokasi wisata bisa mendapatkan uang hingga 3.000 ringgit atau sekitar Rp 9 juta. Separuhnya ditambah ongkos taksi akan masuk ke kantung bos.

Namun, kata Do Feng, besarnya penghasilan mereka juga tergantung seberapa cacat tubuh yang mereka sandang sehingga bisa menumbuhkan simpati warga.

Tiap awal pekan, kata Do Feng, mereka akan menggelar pertemuan dan bos memberi mereka tugas di beberapa lokasi.

"Kadang-kadang kami ke Malaka, tinggal di sana selama dua hari di sebuah rumah yang sudah disewa bos. Lalu kami kembali ke Kuala Lumpur setelah mencapai target kami," kata Do Feng.

"Malaysia adalah rumah kedua kami. Kami datang dan tinggal hingga sebulan sebelum pulang ke China," tambah dia. [**kmc]

Terkini