Kanibalisme di Penjara Terungkap, Venezuela Lakukan Penyidikan

Selasa, 18 Oktober 2016 | 00:00:09 WIB

Metroterkini.com - Aparat di Venezuela membuka penyelidikan soal dugaan kanibalisme di dalam penjara yang menewaskan dua orang narapidana dalam sebuah peristiwa kerusuhan bulan ini.

Dikutip CNN, Selasa (18/10/16), kasus ini terungkap setelah keluarga dua korban napi, Anthony Correa dan Juan Carlos Herrera, berbicara kepada media. Kedua napi itu tewas dalam kerusuhan di penjara yang penuh sesak di kota San Cristobal.

"Putra saya dan napi lainnya ditangkap oleh 40 orang, ditikam, digantung hingga berdarah, lalu Dorangel menjagalnya untuk memberi makan semua tahanan," kata Juan Carlos Hererra, ayah dari Carlos Herrera.

Dorangel Vargas yang disebut Herrera adalah pelaku kejahatan kanibalisme yang ditahan sejak tahun 1999. Vargas yang dijuluki El comegente (pemakan manusia) didakwa telah membunuh dan memakan lebih dari 40 orang di Venezuela. Di pengadilan, dia hanya mengaku memakan 10 orang dalam waktu dua tahun sebelum ditangkap.

Ibu Correa, Luz Sepulveda, juga mengakui hal yang sama. Menurut dia, nama putranya tidak ada dalam daftar tahanan setelah kerusuhan pecah. 

"Penyidik publik datang dan dia mengatakan hal yang sangat menyakitkan: 'Putra Anda adalah salah satu yang dibunuh dan dimakan," kata Sepuvelda.

Pemerintah Venezuela mengonfirmasi ada dua orang tewas, namun tidak disebutkan penyebabnya. Enam orang polisi ditahan dalam peristiwa itu atas tuduhan membantu narapidana.

Anggota oposisi di Kongres Venezuela Franklyn Duarte mengaku punya rekaman video yang membuktikan kanibalisme terjadi di penjara itu. Namun Menteri Pemasyarakatan Venezuela Iris Varela mengatakan klaim itu terlalu berlebihan.

Penyidik membenarkan versi keluarga korban. "Kami berbicara dengan tahanan yang mengatakan Dorangel telah memakan anggota tubuh napi lainnya," ujar penyidik.

"Mereka memasak daging tahanan dan memberikan sisanya kepada narapidana lain dengan nasi. Para tahanan memakannya tanpa tahu itu adalah daging kawan mereka," kata penyidik lagi.

Dia melanjutkan, organ dalam korban dibuang di pipa dan tulang belulangnya dibakar. 

Insiden ini terjadi di tengah kondisi penjara yang buruk di Venezuela, terutama di tengah krisis ekonomi yang mendera. Beberapa kasus kematian akibat kelaparan terjadi di penjara Venezuela, diperparah dengan kekerasan antar geng. [**]

Terkini