Sejumlah Trafight Light di Pasir Pengaraian Tak Terurus

Jumat, 14 Oktober 2016 | 00:00:18 WIB

Metroterkini.com - Sejumlah trafight light dibeberapa titik di dalam kota Pasir Pengaraian tidak menyala sehingga seringkali membahayakan pengguna jalan dan mengutai kemacetan.

Pemandangan ini sering kali menghiasi pada saat jam sibuk kerja pagi dan sore hari terlebih lagi pada hari kerja.

Seperti yang diutarakan oleh Opal warga Pasir Pengaraian mengaku "was-was" ketika melintasi trafight light yang dalam keadaan mati, atau tidak berfungsi. 

"Ini bahaya, jika tidak segera di perbaiki, pasti laka lantas akan terjadi. Karna saya sudah beberapa kali hampir tabrakan, namun untungnya, saya masih selamat," katanya, Jumat (14/‎10/16).

Dijelaskannya, dia melihat ada enam titik trafight light yang mati di pusat kota Pasir Pengaraian. Seperti di simpang Tangun, Simpang Taman Kota, Bundaran Gedung Daerah dari Arah Boter, Bundaran Km. 4, perempatan Wonosri, dan simpang Bandara RambahSako. 

Lebih lanjut Opal menjelaskan, matinya trafight light tersebut diperkirakannya sudah mati dalam waktu yang cukup lama. Dirinya tidak tahu apa permasalahannya, namun dirinya berharap, dinas terkait bisa segera memperbaiki.

Sementara, Rini yang juga warga Pasir Pengaraian, mengaku diri hampir mengalami laka lantas, saat melewati Simpang empat Taman kota yang trafight lightnya tidak berfungsi. 

"Sempat mau tabrakan juga, tadi pagi, saya kan mau lurus arah Pemda Rohul, namun dari arah kiri ada pengendara yang juga melaju, untungnya saya sempat mengerem, jadi gak sempat tabrakan," imbuhnya. 

Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa menertibkan lalu lintas di lampu merah yang mati, serta dinas terkait bisa segera memperbaiki lampu merah yang tidak berfungsi lagi.

Dilain tempat, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Rohul Roy Roberto melalui  Kasi Sarana dan Prasarana, Lalu lintas , Zulkarnain, SE.‎ Membenarkan banyaknya trafight light yang tidak berfungsi di Rohul terutama di kota Pasir Pengaraian.

Ditambahkanya, jumlah  trafiklight yang ada di Rohul berjumlah 10 titik, namun yang tidak berfungsi ada sekitar lima titik, dan empat titik mengalami kerusakan total, tidak bisa di gunakan. 

"Kalau yang berada di ibu kota Kabupaten, Insya Allah akan kita perbaiki dan hidup lagi dalam waktu dekat," terangnya. 

Diakuinya banyak hal yang menyebabkan banyaknya trafight light yang tidak berfungsi, seperti laka lantas, biaya pemeliharaan, ‎serta masalah KWH. 

Lebih lanjut Zulkarnain mengungkapkan, seperti trafight light yang berada di Simpang Boter, Simpang Lapangan terbang, dan Simpang RS Surya Insani, rusak akibat ditabrak oleh kendaraan bermotor. Sedangkan di simpang taman kota dan simpang tangun token listriknya tidak berfungsi. 

"Jadi kita kan sudah beli token listrik untuk lampu merah, namun saat diisi, KWH tidak berfungsi dalam artian gak mau diterima, dan sudah kita laporkan ke pihak PLN namun belum ada jawaban," terangnya. 

Untuk trafight light yang tidak hidup, berada di simpang kumu , simpang lembaga, simpang lapangan terbang, simpang boter, ‎Simpang tangun dan simpang Taman kota. 

Saat ditanya kenapa tidak menggunakan solar Sel, Zulkarnain mengaku, dulu pernah mengunakan Solar sel, namun alat-alat di trafight light banyak yang hilang. Untuk itulah saat ini digantikan dengan token.

"Kita juga sudah mengajukan anggaran pemeliharaan trafight light , dan rencananya  semua titik lampunya akan diganti dengan lampu Ied sebelumnya lampu  pijar," pungkasnya. [man]

Terkini