Metroterkini.com - Bupati Bengkalis Amril Mukminin menyerahkan cenderamata berupa miniatur Masjid Istiqomah kepada Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rahman, Minggu (9/10/2016).
Sebelumnya Ketua Kerapatan Adat LAMR Bengalis, Zainudin juga menyerahkan sirih dan cenderamata berupa sebilah keris Melayu.
Prosesi itu bagian dari kehadiran Kafilah Kabupaten Bengkalis dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-35 tingkat Provinsi Riau, di Pekanbaru, Minggu pagi menjelang siang.
Kafilah Bengkalis dalam pawai ta'aruf berada diurutan kesembilan dari 12 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau dalam MTQ ke-35 Tingkat Provinsi Riau yang dipusatkan di Masjid An Nur, Pekanbaru.
Pada barisan pertama kafilah Kabupaten Bengkalis, pembawa tepak sirih, kemudian diikuti Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, Arianto, didampingi Plt Asisten Tata Pemerintah Umi Kalsum, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Heri Indra Putra, Asisten Administrasi Umum T. Ilyas.
Kemudian diikuti rombongan Ketua Kerapatan Adat LAMR Bengkalis, Zainuddin dan pengurus LAMR lain serta Ketua MUI Bengkalis Amrizal.
Selama barisan kafilah Kabupaten Bengkalis berjalan di depan panggung kehormatan, Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Ketua TP PKK Bengkalis Kasmarni Ketua DPRD Bengkalis Heru Wahyudi, Wakil Bupati Bengkalis Muhammad, Plt Sekda Bengkalis Arianto, tak henti-henti memberi semangat kepada para peserta. Para petinggi Negeri Junjungan ini, terus melambaikan tangan sembari mengacungkan jempol dan aplus.
Setelah rombongan pembawa tepak, diikuti penampilan menarik Andam Dewi marching band. Rombongan anak muda pembawa bunga manggar, official dan peserta yang dikomandoi H Imam Hakim, disusul mobil hias yang menampilkan miniatur masjid Jamik Kelapapati Laut dihiasi kuncup bunga teratai.
Kemudian rombongan pemuda pembawa tulisan kaligrafi kalam-kalam ilahi Juz ‘Amma yang merupakan hasil karya para santri Pondok Modren Nurul Hidayah, Desa Pasiran, Kecamatan Bengkalis.
Tulisan ayat suci yang digoreskan di karton warna putih ukuran 30 x 60 cm, tampak indah. Usai barisan pembawa kalam-kalam ilahi Juz ‘Amma, menyusun penabuh kompang. Mengenakan seragam Melayu warna kuning dipadu dengan kain samping kotak-kotak coklat kuning. Para penabuh kompang tampak semangat, padahal suasana dan cuaca di lokasi pelepasan pawai relatif panas.
Menyusul setelah penabuh kompang, barisan para pengurusan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Bengkalis yang mengenakan seragam putih hitam. Kemudian barisan para kaum ibu dan laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam dari pengurus LAMR kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.
Pada barisan berikutnya, kelompok para kaum perempuan mengenakan baju kurung warna merah maron dipadu dengan gaun songket berwarna merah jambu muda. Mereka terdiri dari para pejabat di lingkungan SKPD, para isteri camat dan isteri pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Kemudian diikuti para kepala SKPD dan Kepala Bagian di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis, serta para Camat se-Kabupaten Bengkalis.
Tak ketinggalan barisan kelompok teatrikal yang terdiri dari anak muda. Dihadapan tamu kehormatan Gubri Arsyadjuliandi Rahman, Walikota Pekanbaru Firdaus dan para Bupati/Walikota se-Provisi Riau, kelompok teatrikal ini menampilkan sejarah penyerangan Mekkah oleh pasukan Abrahah, kemudian dibalas oleh selompok burung ababil. Sehingga pasukan Abrahah kalah dan musnah.
Begitu teatrikal menyuguhkan persembahan di depan Gubri, menyusul barisan kepala desa/lurah dan Kepala UPTD se-Kabupaten Bengkalis.
Meski panas matahari semakin menyengat, namun kepala desa/lurah dan kepala UPTD tetap antusias, mereka terus melampaikan tangan kepada Gubri dan seluruh tetamu di panggung kehormatan.
Tak mau ketinggalan, kelompok shalawatan di bawah naungan Razmah yang juga pengurus LPTQ. Tak ketinggalan ikut memeriahkan pawai MTQ tingkat Provinsi Riau.
Diusul rombongan kaum ibu dari pengurus cabang Aisyiyah Duri, Kecamatan Mandau yang mengenakan setelan baju merah maron dan coklat.
Kemudian disusul ibu-ibu dari dari BKMT. Mereka antusias dan semangat untuk menyukseskan Pawai Taaruf MTQ ini. Baru lah pada barisan terakhir, kelompok ikatan mahasiswa se-Kabupaten Bengkalis yang menempuh pendidikan di kota Pekanbaru. [rdi]