Tak Berprikemanusian, BC Tinggalkan Korban Terjun ke Laut

Rabu, 21 September 2016 | 00:00:19 WIB

Metroterkini.com - Akhirnya Bea Cukai Tanjung Balai Karimun (BC-TBK) mengakui bahwa pihaknya yang menangkap kapal motor (KM) Nabila 2 dengan tekong Budiyanto alias Debot dan dua orang anak buah kapal (ABK) berinisial Er (32) dan Si (20).

Hal ini dikatakan oleh Pelaksana Bidang Penindakan dan Sarana Operasi BC-TBK, Dwi Saputra saat dihubungi wartawan, Rabu (21/9/2016).

Menurut Dwi Saputra, penegahan (penangkapan) itu terjadi tepatnya di perairan Tanjung Parit, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

"KM Nabila 2 ini diduga melakukan pelanggaran kepabeanan, membawa bawang asal Malaysia," kata Dwi saputra.

Lebih jauh Dwi menuturkan, peristiwa penangkapan ini bermula dari kecurigaan BC-TBK  terhadap kapal Nabila 2 yang diduga bermuatan bawang merah asal Malaysia. Setelah dikejar dan saat posisi kapal Bea Cukai merapat ke KM Nabila petugas Bea dan Cukai langsung melompat ke kapal Nabila 2 dengan tujuan bisa menguasai kapal tersebut.

"Ya pas petugas kita satu orang melompat ke kapal mereka (KM Nabila), satu orang dari 3 orang langsung melompat kelaut," tambah Dwi saputra.

Saat petugas naik ke KM Nabila, Budiyanto alias Debot terjun ke laut.

Mengetahui ada yang terjun ke laut, kapal patroli bea dan cukai berhenti di lokasi tempat Debot melompat. Sementara KM Nabila 2 lari dengan membawa 1 orang petugas Bea dan Cukai.

"Ketika melihat satu orang terjun petugas berbalik arah dan menunggu selama satu jam di lokasi terjunnya tekong (Debot), namun tak kunjung timbul," ucap Dwi Saputra yang menerima laporan dari komandan Pasukan (Kopas) BC TBK yang menangkap KM Nabila 2.

Lanjut Dwi Saputra ketika ditunggu selama satu jam, ternyata tak terlihat, tim memutuskan meninggalkan lokasi dan kembali mengejar KM Nabila yang diatasnya ada satu petugas BC.

"Memang ketika itu petugas memikir bahwa di dalam kapal KM Nabila tersebut ada 1 orang petugas, khawatir akan terjadi sesuatu maka diputuskan untuk mengejar kapal pompong tersebut," ujarnya. [rdi]

Terkini