Keluarga Minta Polisi Usut Kematian Debot

Rabu, 21 September 2016 | 00:00:04 WIB

Metroterkini.com - Kematian Budiyanto alias Debot (36) yang mengenaskan menimbulkan tanda tanya dipihak keluarga, Rabu (21/9/16).

Untuk itu, pihak keluarga meminta pihak kepolisian mengusut kematian Debot. Pihak keluarga menilai ada yang jangal dalam peristiwa kematin Debot.

Debot yang bisa berenang justru meninggal tenggelam dan akhirnya ditemukan tersangkut jaring nelayan di perairan Parit Dua Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Selasa (20/9/16) sore.

Sementara versi Bea Cukai Tanjung Balai Karimun (BC-TBK) yang menangkap kapal bermuatan 10 ton bawang merah yang diawaki korban dan dua orang rekannya. Debot terjun ke laut saat kapalnya ditangkap di perairan Tanjung Parit, Desa Muntai Penurunan, Kecamatan Bantan, Jum'at (16/9/16) siang. Sementara dua rekannya tidak dan saat ini ditahan di BC- TBK

Hal ini diutarakan Kepala Bea Cukai Pratama Bengkalis, Rudi Agung ketika dikonfirmasi metroterkini.com, Senin (19/9/16) sore.

"Informasinya, korban lonjat ke laut saat kapalnya ditangkap. Dua rekan korban dan kapal yang dibawa korban bermuatan bawang ilegal ditarik ke Kantor BC-TBK," kata Rudi Agung.

Sementara itu, Kapolsek Bantan, AKP Yuherman mengaku belum menerima laporan resmi dari Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun terkait penangkapan tersebut.

Menurut Yuherman, pihak kepolisian hanya mendapat kabar dari istri korban yang mengatakan bahwa suaminya terjun kelaut. Sementara 2 rekannya diamankan petugas Bea dan Cukai.

Pihak kepolisian sangat menyayangkan lambannya pihak BC TBK menginformasikan tantang penangkapan dan hilangnya korban saat penangkapan.

"Sampai saat ini, kami belum ada menerima laporan tertulis dari Bea Cukai Tanjung Balai terkait penangkapan kapal milik warga Bantan tersebut," kata Yuherman, Selasa (20/9/16) kemarin.

Bahkan saat dilakukan pencarian, pihak kepolisian tidak menemukan petugas Bea Cukai yang ikut mancari.

"Seharusnya petugas Bea dan Cukai turut membantu dalam pencarian. Tetapi ini tidak dilakukan. Termasuk terhadap laporan dua rekan budiyanto yang ditahan," tambah AKP Yuherman.

Terkait permintaan pihak keluarga agar polisi mengusut penyebab korban nekad terjun kelaut ketika ditangkap, Yuherman terlebih dahulu menunggu hasil visum et repertum oleh dokter RSUD Bengkalis.

"Hasilnya baru bisa kita ketahui setelah visum ini (visum et repertum). Kalau ada  hal-hal yang mencurigai maka kita akan tindak lanjuti," ujarnya. [rdi]

Terkini