Metroterkini.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, polisi sedang menyelidiki pengusiran Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead oleh petugas pengamanan di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Senin (5/9/16), Nazir Foead diusir saat sedang melakukan inspeksi mendadak di lahan milik PT RAPP yang ludes terbakar. Lahan tersebut terletak di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
"Itu jadi bagian penyelidikan kami. Kalau ternyata mereka sudah tahu itu BRG dan mereka menghalangi, itu bisa kena pidana," kata Tito di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta,
Rabu (7/9/16).
Sebaliknya, lanjut Tito, jika pengamanan PT RAPP tidak tahu perbuatan itu menghalangi kegiatan pemerintah, mereka tidak bisa dikenai hukuman pidana.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh Tito, para petugas RAPP itu tidak tahu soal BRG.
"Laporan sementara bahwa dari RAPP ini kan punya satpam, mereka tidak kenal tim dari BRG. Apalagi teman-teman dari BRG belum begitu populer di publik," kata Tito.
Saat mereka memasuki lahan, mereka dianggap sebagai warga biasa. Karena itu, petugas melarangnya untuk masuk, kata Tito.
"Belakangan diketahui itulah otoritas BRG ternyata bagian dari pemerintah," ujarnya.
PT RAPP adalah perusahaan di bawah kendali Asia Pacific Resources International (APRIL) Holdings Ltd yang dimiliki Sukanto Tanoto.
Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan akan memanggil semua pihak yang terkait dengan kejadian ini ke Jakarta, Jumat ini. Perwakilan RAPP dan BRG
akan dipertemukan di ruang Sekretaris Jenderal KLHK.
"Harus diklarifikasi ada persoalan apa, apakah manajemen internal karena kebun sana di gunung, nanti didetailkan lagi," kata Siti.
Sementara soal petugas mengaku anggota Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang turut melakukan pengusiran, Siti belum mau berkomentar.
"Saya baru lihat dari YouTube-nya. Nanti akan ketahuan Jumat, BRG baru minta ke saya untuk bantu itu. Nanti Jumat kelihatan lah, tidak bisa dipaksa sekarang," ujarnya.
Kepala BRG Nazir Foead sidak ke lahan milik PT RAPP di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, terkait langkah PT RAPP membuka lahan gambut dengan cara
membangun sejumlah kanal.
Nazir berkata, ia sudah melaporkan hasil sidak tersebut ke Presiden Joko Widodo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami juga akan memanggil pihak perusahaan pada akhir pekan ini," ujarnya. [cnn]