Metroterkini.com - Puluhan massa buruh dari PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI) mendesak Presiden Direktur PT. CPI, Albert Simanjuntak mundur dari jabatannya, Selasa (6/09/16).
Selain Albert, mereka juga mendesak PT. CPI memulangkan seluruh tenaga kerja asing yang bekerja di PT. CPI kembali ke negaranya. Sebab, mereka bekerja di PT. Chevron digaji dari uang rakyat Indonesia.
Mereka juga meminta manajemen PT. CPI kembali mempekerjakan mereka kembali sesuai dengan kontrak kerja.
Ketua SPSI Kabupaten Bengkalis, Gindo Lubis menjelaskan, sebelumnya mereka bekerja di PT ABB (Adonara Bakti Bangsa) subkontraktor PT. CPI.
Setelah kontrak kerja PT. ABB selesai, berganti dengan PT DMG (Delta Metro Guard).
Menurut Gindo, berdasarkan regulasinya perusahaan yang baru masuk seharusnya mempekerjakan kembali karyawan lama tanpa lamaran.
"Jika perusahaan melakukan seleksi tes urine terkait pidana itu sah-sah saja, kita mendukung. Tapi, jangan yang berperan Kesehatan Polda Riau. Harusnya yang berperan Kadisnaker dan Tim Kesehatan," kata Gindo Lubis. [rdi]