Pernyataan Bos RAPP Lukai Hati Anak Bangsa

Senin, 05 September 2016 | 00:00:03 WIB

Metroterkini.com - Sukanto yang pemilik Raja Garuda Emas (RGE), induk perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit, Pabrik Kertas PT. Riau Andalan Pulp and Papaer dan plywood, mengaku bangga mengumumkan sumbangannya yang mencapai 5 juta dolar AS dalam pembangunan Water Cube, sarana olahraga yang digunakan saat Olimpiade Beijing 2008 lalu.

Apakah ia benar-benar mencintai Merah-Putih, atau hanya menganggap Indonesia sebagai ladang untuk mengeruk kekayaan semata. Selebihnya, Sukanto Tanoto hanyalah orang asing yang tidak pernah mencintai tanah kelahirannya, atas kejadian ini banyak anak bangsa menilai bos RAPP ini adalah pengkianat bangsa.

Dalam wancara itu pemilik hampir 20 persen izin ditanah Nusantara ini berceloteh, ocehannya ini sangat menyakitkan hati anak bangsa, artinya hasil kekayaan indonesia di bawa ke Cina, ini dia  terjemahan warcara oleh sejumlah media. 

"Saya lahir dan besar di Indonesia. Menempuh pendidikan, menikah dan memulai bisnis juga di sana. Tetapi Indonesia adalah ayah angkat bagi saya, karena itu ketika pulang ke Cina saya merasa menemukan ayah kandung. Itu karena saya masih merasa orang Cina,” demikian diucapkan konglomerat Sukanto Tanoto saat tampil sebagai narasumber dalam sebuah acara televisi di Cina".

Tanpa merasa bersalah, kecintaan Sukanto Tantoto pada Indonesia hanya sebatas dibibir saja, tentu tidak heran jika ia patut disangka sangat tega terlibat dalam aksi menggelapkan pajak PT Asian Agri Grup, salah satu perusahaan miliknya yang kasusnya hingga kini masih bergulir di Kejaksaan Agung.

Jauh sebelum terungkapnya soal tipisnya rasa nasionalisme dan upaya penggelapan pajak Asian Agri, Sukanto Tanoto juga pernah dituding melakukan kecurangan terhadap keluarga sendiri. Adalah Wendy Tanoto, anak dari Polar Yanto Tanoto, yang membongkar bagaimana Sukanto Tanoto tega mengalihkan kepemilikan harta milik saudaranya sendiri.

Sukanto Tanoto untuk menjalankan bisnisnya melakukan berbagai cara, setelah menyaksikan pengakuannya di depan stasiun televisi Cina, tentu, rasa nasionalisme Sukanto Tanoto dipertanyakan.[tempo]

Terkini