Metroterkini.com - Terus berulangnya kebocoran limbah PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) masuk sungai Kampar desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang berakibat ikan mati dan badan warga menjadi gatal - gatal membuat warga gerah, saat dikunjungi petinggi RAP Wan Jek, warga tidak lagi mau damai dengan dibelikan sapi.
"Kali ini kami tidak mau lagi dibujuk dengan sapi oleh RAPP, kami mau pemerintah melalui Mentri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya mengusut sampai tuntas," Jelas warga Sering, Motal saat melakukan dialog dengan perwakilan RAPP Wan Jek, Kamis (18/8/19).
Beberpa tahun lalu kejadian serupa pernah terjadi, warga di imingi 5 ekor sapi dan kasus ini diam, bahkan BLH Pelalawan setelah itu tidak lagi melakukan pengusutan pada RAPP, limbah ini dikabarkan di buang kekanal limbah yang mengalir dari hulu kolam Limbah RAPP.
"Diduga pipa pembuangan limnah dalam tanah juga ada, entah memana akhir pembuangan ini," jelas Motal.
Bikabarkan ada ratusan Kilo Ikan disungai Kampar, tepat nya tempat keluar Limbah PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) di desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau mati mendadak, ikan ini mati diduga akibat pembuangan limbah perusahaan bubur kertas.
Berdasarkan informasi warga sebelumnya mereka mandi di aliran Sungai Kampar itu merasa gatal - gatal, selang beberapa saat terlihat ikan mati hanyut dialiran sungai, tak ayal warga langsung keluar sungai takut akan limbah tersebut mengenai mereka.
Setelah mendengar ada ikan mati para Humas dan perwakilan perusahaan tiba dilokasi mengamankan warga agar tidak masuk media, bahkan ada informasi seperti biasa Humas RAPP diduga telah menghubungi redaksi media yang ada di Riau agar tidak merilis berita ini.
"Biasa bos, RAPP akan menghubungi para pimpinan Media dan minta untuk tidak menaikkan berita ini, nanti media yang ada dalam genggaman RAPP akan diberikan upah berupa berita promosi, kalau tidak percaya lihat saja buktinya siapa yang akan menerbitkan berita ini," Jelas wartawan Pelalawan, Asep.[basya]