Masyarakat Ponorogo Butuh Jalan Mulus Bukan Adipura

Rabu, 27 Juli 2016 | 00:00:08 WIB

Metroterkini.com - Kegagalan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur meraih Adipura untuk kesekian kalinya disambut beragam oleh warga di Bumi Reyog tersebut. Sebagian warga menginginkan Ponorogo bisa meraih supremasi sebagai kota bersih seperti yang diraih tetangga dekat, seperti Pacitan, Magetan, dan Trenggalek.

"Sebenarnya Piala Adipura bisa dijadikan semacam tolok ukur keberhasilan suatu daerah dalam menangani kebersihan kota," ujar Nanang, warga Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo, Rabu (27/7/16).

Senada dengan Nanang, Didik warga Kelurahan Keniten sebenarnya juga berharap Ponorogo merebut kembali Adipura. "Tapi mungkin Ponorogo belum layak mendapat Adipura, jadi ya harus kita akui sebagai sebuah kegagalan," kata Didik.

Tanggapan berbeda disampaikan oleh Jumeno. Warga Desa Demangan, Kecamatan Siman. Menurut Jumeno, masyarakat Ponorogo saat ini rindu infrastruktur jalan yang layak dilalui. "Kami sebagai rakyat kecil butuh jalan mulus, bukan Adipura," ungkap Jumeno.

Ungkapan senada juga dilontarkan oleh Marno, warga Desa Sampung, Kecamatan Sampung. "Saya rasa Adipura tidak ada artinya jika masyarakat pelosok masih menikmati jalan berlubang," kritik Marno.

Bahkan Miswanto, warga di Kecamatan Sawoo sangat berharap kepada Bupati atau Wabup Ponorogo melakukan sidak jalan rusak di Kecamatan Sawoo. "Monggo sekali-kali pejabat Pemkab Ponorogo turun ke menikmati nikmatnya jalan berlubang," harap Miswanto.

Lain halnya dengan Pojanto, warga Desa Selur, Kecamatan Ngrayun yang berharap kepada Museum Rekor Indonesia (MURI) agar memasukan Kabupaten Ponorogo sebagai wilayah yang memiliki jalan rusak terpanjang se-Pulau Jawa bahkan seluruh Indonesia. "Justru kami bangga kalau Ponorogo masuk MURI karena jalan rusak bukan karena dapat Adipura," kritik Pojanto.[nur]

Terkini