Metroterkini.com - Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi memastikan dua jenazah teroris yang tewas saat baku tembak dengan aparat di hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah adalah Santoso dan Basri. Santoso dikenal sebagai pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), sedangkan Basri merupakan tangan kanan dari Santoso.
Menurut Rudy, kepastian itu didapat dari keterangan para anggota Santoso yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu. Mereka, kata Rudy, diberi foto dua jenazah teroris tersebut.
"Sudah pasti. Yang satu adalah Santoso dan yang satu adalah Basri. Kepastian itu didapatkan dari foto dua jenazah itu yang diidentifikasi oleh rekan-rekannya," kata Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriady saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/7/16).
Rudy menambahkan saat ini pihaknya masih memburu anggota kelompok Santoso lainnya yang masih berada di hutan pegunungan Napu, Poso, Sulawesi Tengah.
"Kita kejar sisanya," ucap dia.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Tinombala terus memburu anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Polri dan TNI memprediksi jumlah mereka masih 18-20 orang.
"Estimasi 18-20 orang. Sekitar itu. Second layer-nya Basri. Ada lagi setelah itu yang namanya Ali," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/16).
Oleh karena itu, tim tengah mempersempit ruang gerak MIT. Begitupula dengan sarana dan prasarana yang digunakan kelompok Santoso.
"Yang jelas dengan adanya senjata api yang diamankan, senjata api mereka berkurang. Makanya, membatasi sarana prasarana yang mereka gunakan itu tengah kita lakukan," kata Boy. [**lp6]