Metroterkini.com - Ulama Turki yang berada di Amerika Serikat (AS) sekaligus musuh dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, Fethullah Gulen, membantah tuduhan bahwa ia berperan dalam kudeta di Turki. Bahkan, Gulen sendiri mengutuk keras upaya penggulingan pemerintah.
"Saya mengutuk dalam istilah terkuat terhadap usaha kudeta militer di Turki," ujar Gulen, yang telah bertahun-tahun berada di pengasingannya di AS, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (17/7/16).
"Sebagai seseorang yang menderita di bawah beberapa kudeta militer selama lima dekade terakhir, terlebih menerima tuduhan yang menghina mempunyai hubungan dengan usaha semacam itu, saya dengan tegas membantah tuduhan tersebut," tegas Gulen.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan pemerintah telah mengatakan bahwa pengikut Gulen dalam militer bertanggung jawab atas usaha mengambil alih pemerintah pada Jumat malam dan Sabtu pagi.
Pemerintah Turki menuduh Gulen mencoba menciptakan sebuah struktur pararel di kepolisian, pengadilan, media dan angkatan bersenjata yang bertujuan untuk mengambil alih negara itu. [okc]