Metroterkini.com - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan dukacita mendalam bagi keluarga Huang Wen-chung, nelayan yang menjadi korban atas kesalahan pelontaran rudal oleh militer pada pekan lalu.
Sambil menggenggam batang dupa, Tsai pada Senin (4/7) berjanji kepada keluarga Huang bahwa pemerintah akan menyelidiki insiden tersebut dan memastikan penegakkan keadilan.
Insiden ini terjadi pada Jumat (1/7) lalu. Saat itu, satu kapal di Pangkalan Militer Kaohsiung, Zuyoing, secara tak sengaja menembakkan rudal yang menghantam satu kapal nelayan di perairan Penghu dilansir cnn.
Seperti diberitakan AsiaOne, Kementerian Pertahanan kemudian mengungkapkan bahwa rudal itu ditembakkan dari kapal produksi lokal Hsiung Feng III dan menewaskan satu orang serta melukai tiga lainnya.
Atas perintah Tsai, Wali Kota Kaohsiung Chen Chu pun menginstruksikan Biro Hubungan Hukum, Biro Kelautan, dan Biro Kesejahteraan Sosial untuk mendampingi keluarga dalam mengurus kompensasi dari negara.
Keluarga Guan sendiri mengajukan delapan tuntutan terhadap pemerintah, termasuk kompensasi. Keluarga juga meminta penjelasan rinci dan mempertanyakan mengapa Angkatan Laut tak segera melakukan operasi penyelamatan setelah rudal itu menghantam kapal.
Mereka juga berharap bendera nasional Taiwan dapat menutupi peti mati Huang. Menurut mereka, bendera nasional juga seharusnya dikibarkan saat upacara pemakaman Huang.
Tak hanya itu, keluarga juga meminta kapal pancing baru dan menuntut pemenuhan biaya hidup oleh pemerintah selama armada penangkap ikan itu belum ada. [cnn]