Metroterkini.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencetak sejarah hari ini, 22 Juni dengan meluncurkan Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB dari Pusat Antariksa Satish Dhawan Space Center (SHAR), Sriharikota, India, pada pukul 10.55 WIB (03.55.00 UTC).
Lantas bagaimana sistem kerjanya? Mohammad Mukhayadi, Kepala Teknik Pusteksat LAPAN menjelaskan, untuk menjalankan operasinya, satelit LAPAN-A3/IPB didukung jaringan stasiun Bumi di dalam dan luar negeri.
"Stasiun Bumi utama berada di Rancabungur - Bogor, backup-nya di Rumpin - Bogor, dan untuk wilayah timur Indonesia ditangani stasiun Bumi Biak - Papua," ujarnya seperti dilansir Okezone, Rabu (22/6/2016).
Adapun stasiun Bumi di luar negeri lanjut dia, yang akan mendukung pengoperasian satelit ini adalah stasiun Bumi di Berlin - Jerman dan Svalbard - Norwegia.
"Satelit ini merupakan bagian dari program LAPAN untuk penguasaan teknologi antariksa secara bertahap hingga bangsa Indonesia bisa mandiri dalam teknologi tersebut," ungkap Yadi sapaan akrabnya.
Sekadar informasi, LAPAN-A3/IPB sepenuhnya dikembangkan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Rancabungur, Bogor. Satelit ini merupakan hasil kolaborasi LAPAN dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
LAPAN secara bertahap mandiri membangun satelit sejak 2007 dengan meluncurkan Satelit LAPAN-A1/LAPAN-TUBSAT. Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI menyusul ke orbit pada 2015.
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB memiliki berat 115 kilogram dan membawa sistem pemantauan kapal dengan menggunakan Automatic Identification System (AIS). [oze]