Metroterkini.com - Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia (KAMMI) menilai Walikota Pekanbaru Firdaus tidak mau dikritik dan sudah frustasi menghadapi persoalaan sampah yang tak kunjung selesai di kota ini. Cara represif dengan melaporkan pengkritik ke pihak kepolisian oleh Pemko Pekanbaru yang diwakili oleh Kasatpol PP ke pihak kepolisian dinilai Firdaus telah menabur genderang perang menghapi massa.
Suyeni salah satu Aktivis KAMMI menganggap bahwa walikota Pekanbaru Firdaus MT sangat anti kritik sampai-sampai mengaduk ke pihak kepolisian. Seharusnya Walikota Firdaus segera berbenah diri untuk cepat menyelesaikan tumpukan sampah yang tak kunjung selesai ini.
Sementara Zulfa Hendri Sekjen KAMMI Pekanbaru merasa geram dengan apa yang dilakukan oleh Walikota yang memerintahkan anak buahnya melapor ke Mapolresta Pekanbaru. "Jika benar pak Wako melaporkan KAMMI ke Polresta Pekanbaru, saya rasa ini menunjukan Pak Wako sedang pada kondisi jiwa yang frustasi menghadapi masalah sampah," ujarnya.
Menurutnya Firdaus dinilai tidak lagi focus untuk mengangkut sampah yang sudah menggunung di banyak tempat. Malah mencari–cari kesalahan orang yang mengingatkan kepemimpinan beliau dalam tata kelola sampah di Kota Pekanbaru.
Genderang perang ditabuh, kita siap ikut menari bersama Wako, kita lihat siapa yang paling pandai menari," tegas Zulfa.
Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan class action dengan mengajak seluruh masyarakat Kota Pekanbaru melakukan gugatan terkait kegagalan Walikota mengatasi sampah. "Banyak masyarakat yang dirugikan karena polusi udara yang diakibatkan bau menyengat sampah di kota in," imbuh Zulfa.
Ditemui terpisah Afdal RM selaku Ketua KAMMI Pekanbaru menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT. Menurutnya ini tidak baik dilakukan oleh seorang pemimpin.
"Aksi kita hari ini bertujuan untuk mengingatkan Walikota bahwa kita resa terhadap persoalan sampah yang tak kunjung terselesaikan dengan baik. Tetapi kalau memang benar dilaporkan kita siap untuk meladeni, sebab ini adalah resiko perjuangan," tutupnya. [ril]