Metroterkini.com - Pekerjaan pemeliharaan jalan lintas Pasir Pangaraian-Pekanbaru yang dimulai dari kilometer 1 Rantau Berangin Kampar sampai kilometer 10 desa Batu Langkah diduga menggunakan anggaran APBD Riau. Dari lokasi terlihat proyek pemeliharaan provinsi ini sudah beraktivitas hampir 1 bulan ini.
Hasil pantauan di lapangan, kegiatan pekerjaan tersebut tidak diketahui kontraktor pelaksana pekerjaan, padahal dalam penggunaan anggaran negara, seharusnya kontraktor rekanan Dinas PU Bina Marga Riau memasang papan proyek proyek.
Salah seorang warga MH dinilai proyek pemeliharaan jalan provinsi ini tidak transparan. "Lihat saja, papan nama kegiatan proyek tersebut tidak dipasang di lokasi proyek," kesalnya.
Padahal, sesuai dengan aturan dan kontrak kerja papan nama proyek mesti dipasang karenanya sudah diatur dan ada anggarannya. “Kontraktornya, kami nilai tidak transparan dan terkesan menutupi pengerjaan proyek pemeliharaan jalan ini," tambahnya.
Tidak hanya papan nama proyek, maket dan masterplan dari proyek ini juga semestinya di pasang di lokasi pembangunan. ni kami lihat tidak ada, dan ini mesti dipasang karena sudah diatur dalam peraturan pemerintah terkait pengadaan barang dan jasa,tegasnya.
Dengan tidak dipasangnya kedua komponen ini sangat jelas, bahwa rekanan ini tidak berupaya transparan kepada publik.
Dengan di pasang papan dan maket serta masterplan proyek masyarakat akan tau proyek apa yang di kerjakan ini,berapa anggarannya,perusahaan apa yang mengerjakan dan berapa lama proses pengerjaannya,.
MH menyesalkan sikap pengawasan dinas PU Bina Marga (BM) Propinsi Riau, sebagai pihak penyedia jasa tidak menjalankan fungsi pengawasannya secara baik dan benar.
"Tidak dipasangnya papan nama dan masterplan merupakan kesalahan, walaupun sanksinya ringan, hanya sanksi administrasi. Tapi paling tidak ini terindikasi buruk di mata masyarakat dan aturan,” tegasnya. [ali]