Metroterkini.com - Humas PT. Peputra Supra Jaya (PSJ), Yana dikabarkan mencari galangan untuk melemahkan hasil penyidikan Tindak Pidanan Tertentu (Tipiter) Mabes Polri, dukunagn ini juga diduga agar Tim ini untuk tidak melanjutkan penyidikan kasus dugaan manipulasi perijinan yang diduga sudah lama dilakukan perusahaan.
Hari ini, Selasa (26/4/16) Yana dikabarkan mendatangi Kadis Kehutanan Hambali dikantornya, namun ketika dilacak ke kantor Kehutanan dan Perkebunan Pelalawan, Yana keburu kabur dugaan sementara mereka akan melakukan pertemuan di luar.
Bocoran ini disampaikan oleh salah seorang pengurus Koperasi anak angkat PT PSJ pada wartawan, selain itu ada dugaan keterlibatan pemerintah daerah di Kecamatan Langgam, informasinya oknum di kantor kecamatan itu mengumpulkan koperasi anak angkat untuk mencari langkah agar izin PSJ menjadi legal.
"Artinya pemerintah ikut andil melegalkan perusahaan yang selama ini merusak hutan untuk dijadikan kebun sawit di Langgam ini," ujar sumber yang untuk sementara minta namanya dirahasiakan.
Informasi lain ada mengatakan bahwa warga akan diajak untuk mendemo Tim Mabes Polri, agar membatalkan penyidikan yang sudah berlangsung sejak Rabu (20/4/16) lalu, dengan mengunakan beberapa ruang di Mapolres Pelalawan, untuk memeriksa satu persatu saksi yang terkait dalam kasus tersebut.
Sejumlah orang sudah diperiksa termasuk Kepala Desa Gondai dan sejumlah pengurus Koperasi anak angkat PSJ, hampir semua saksi ini mengungkapkan sejak tahun 2000 lalu PSJ tidak punya izin sementara panen terus dilakukan.
"Anehnya pembayaran pajak tak pernah terdengar dibayarkan PSJ," jelas sumber lain anggota Koperasi anak angkat PSJ Ridwan Nainggolan.
Dikatakannya ada 9000 hektar lahan di Desa Gondai, Kecamatan Langgam, kabupaten Pelalawan, Riau, telah dikelola sistim bapak angkat oleh PT. PSJ milik Mariana, namun sampai sekarang hasil dari sawit ini tidak kunjung bisa melunasi hutang Koperasi, sementara ada sejumlah informasi menyebutkan perusahaan saat ini telah menambah hutang pada bank yang nilainya miliaran rupiah.
Nainggolan mengharapkan agar kasus ini cepat selesai dan uang negara terselamatkan. Sementar itu Camat Langgam, Sugeng Wiaryadi memalui telpon di pangkalan Kerinci, memebenarkan kalau dia akan mengumpulkan kelompok tani anak angkat PSJ di kantor Camat langgam pada besok hari, Rabu (26/4/16).[basyar]