Metroterkini.com - Pelaku serangan di stasiun metro Maelbeek di Brussels, Osama Krayem, yang berkewarganegaraan Swedia, juga didakwa atas serangan Paris pada November lalu. Kedua serangan ini diduga dilakukan oleh sel militan yang sama.
Krayem, 23, didakwa atas "pembunuhan oleh teroris" pada 9 April lalu atas serangan bom bunuh diri pada 22 Maret di ibu kota Belgia, Brussels. Namun, dakwaan baru yang dijatuhkan kepada menunjukkan adanya keterkaitan antar para pelaku serangan di Brussels dengan serangan Paris.
"Sidik jarinya ditemukan di beberapa tempat persembunyian yang ditempati pelaku selama mempersiapkan berbagai serangan ini," bunyi laporan media Belgia, VRT, yang mengutip para jaksa pada Selasa (19/4) seperti dilansir cnnindonesia.
Kantor berita Belgia, Belga, juga mengkonfirmasi dakwaan terbaru terhadap Krayem ini.
Terkait dakwaan terbaru ini, kantor kejaksaan dan pengacara Krayem tidak dapat dihubungi oleh AFP. Namun, para jaksa akan menggelar konferensi pers pada Rabu (20/4).
Serangan bom yang terkordinasi di bandara internasional Zaventem dan stasiun metro Maelbeek di Brussels terjadi dekat dengan markas Uni Eropa. Serangan yang diklaim oleh ISIS ini menewaskan 32 orang, dan hanya berselang beberapa bulan setelah serangan Paris pada November lalu yang menewaskan 130 orang.
Pihak berwenang menduga Krayem, warga negara Swedia keturunan Suriah, membeli sejumlah tas yang digunakan dalam serangan bom Brussels.
Krayem juga terekam dalam kamera CCTV tengah bersama pelaku bom di stasiun metro, Khalid El Bakraoui beberapa menit sebelum bom meledak.
Pengacara Krayem, Vincent Lurquin pekan lalu mengungkapkan bahwa kliennya juga berencana untuk meledakkan diri, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya.
Pihak penyidik hingga saat ini â??â??masih mencari tas ransel yang dikenakan Krayem hari itu.
Serangan bom bunuh diri di Belgia dilakukan oleh tiga terorism yakni Ibrahim dan Khalid El Bakraoui serta Najim Laachroui.
Tersangka keempat, Mohamed Abrini, kerap disebut sebagai "pria yang mengenakan topi," tertangkap kamera tengah menemani dua pelaku pengeboman bandara, tapi juga memutuskan untuk tidak meledakkan diri. Abrini ditangkap di Brussels pada 8 April lalu dan juga didakwa atas serangan Paris.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa para pelaku serangan Brussels sebelumnya merencanakan untuk menyerang Perancis. Namun, pengamanan ketat di Perancis usai serangan Paris membuat mereka memutuskan lebih mudah untuk meluncurkan serangan di Belgia. [cnn]