Korban Tewas Gempa Ekuador Bertambah 233 Orang

Ahad, 17 April 2016 | 00:00:20 WIB


Metroterkini.com - Jumlah korban tewas akibat gempa Ekuador bertambah menjadi 233 orang setelah tim penyelamat menggunakan traktor dan tangan kosong melakukan aksi penyelamatan terhadap para korban di kota pesisir yang terkena dampak paling parah.

Lindu berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang pesisir Pasifik pada Sabtu waktu setempat dan dirasakan warga di sekitar pegunungan Andes yang berpenduduk 16 juta jiwa, menimbulkan kepanikan.

Presiden Rafael Correa memilih bergegas pulang setelah melakukan kunjungan kenegaraan dari Italia setelah mengetahui jumlah korban tewas mencapai 233 orang. “Prioritas tercepat adalah menyelamatkan orang-orang yang terperangkap puing,” kata Correia dalam akun Twitter miliknya. “Semuanya bisa dibangun kembali, namun nyawa tidak bisa dikembalikan dan itu yang paling melukai hati.”

Pejabat Ekuador mengatakan lebih dari 1,500 orang mengalami luka. Gempa paling hebat dirasakan di wilayah barat laut pesisir, termasuk Pedernales, sebuah tempat wisata terkenal bagi turis yang dilengkapi pantai dan pohon-pohon palem di dekat Cojimies. Nyaris tidak ada informasi dari wilayah tersebut karena ketiadaan komunikasi dan kekacauan dalam hal transportasi.

“Ada banyak orang terperangkap di pelbagai tempat dan kami mulai melakukan operasi penyelamatan,” kata Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang mengatakan pada pagi hari sebelum melakukan penerbangan ke wilayah-wilayah terdampak gempa.

Glas mengatakan jumlah korban tewas 77 orang dan 588 terluka bisa bertambah. Pemerintah Ekuador sendiri telah menetapkan status gawat darurat di enam provinsi. 

“Ada desa-desa yang mengalami kehancuran total,” kata Wali Kota Pedernales, Gabriel Alcivar menambahkan bahwa lusinan dan lusinan orang telah tewas di daerah pedesaan. “Apa yang terjadi di Pedernales adalah sebuah bencana.”

Pejabat Ekuador mengatakan ada 135 gempa susulan di Pedernales. Satu foto di media sosial memperlihatkan sebuah jalan yang telah terkoyak dengan pemandangan mobil di tengah dan orang yang berdiri di belakangnya.

Di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador, puing-puing berserakan di jalanan dan sebuah jembatan ambruk menimpa sebuah mobil. “Pemandangannya sangat menakutkan, kami semua takut dan masih berada di jalan karena takut ada gempa susulan,” kata penjaga keamanan di Guayaquil, Fernando Garcia.

Sekitar 13,500 personel keamanan dimobilisasikan untuk menjaga keamanan di sekitar Ekuador, dan pinjaman senilai US$ 600 juta dari peminjam multilateral diaktifkan sebagai dana darurat. [cnn]

Terkini