Metroterkini.com - Sebuah gempa berkekuatan 6,9 SR baru saja menghantam barat laut Myanmar, Rabu (13/4) malam. Menurut keterangan US Geological Survey, gempa itu menimbulkan getaran di Myanmar, bagian timur India, Bangladesh, sampai sebagian Nepal.
Namun, seperti diberitakan Reuters, hingga saat ini belum ada laporan tentang adanya kerusakan parah atau kehilangan nyawa sebagai akibat dari goncangan gempa yang sangat kuat itu.
Yang jelas, ada 50 orang di ibu kota Bangladesh, Dhaka dan kota Sylhet yang luka-luka. Kebanyakan dari mereka mengalami cedera kaki. Sebab, menurut keterangan polisi, mereka melarikan diri dari rumah masing-masing saat gempa.
Getaran kuat akibat gempa itu bersumber dari sekitar 100 kilometer barat laut kota Monywa dan diperkirakan berlokasi di kedalaman sekitar 134 kilometer.
Saksi di Bagan, Myanmar pusat mengatakan beberapa pelancong tampak langsung meninggalkan kamar hotel mereka dan berdiri di luar saat getaran terasa. Sejauh ini, mereka tidak melihat adanya kerusakan bangunan akibat gempa itu.
Petugas badan meteorologi Myanmar yang berbasis di Naypyitaw mengatakan, "Kami belum mendengar adanya laporan kerusakan. Sejauh yang saya tahu, pusat gempa bukan di daerah padat penduduk."
Namun gempa sempat menyebabkan matinya listrik di India. Pusat listrik memang sengaja dimatikan sebagai upaya pencegahan atau antisipasi saat gempa.
Di Nepal, seorang warga mengaku juga merasakan getaran yang sama. "Tapi itu tidak terlalu kuat sampai membuat kami harus keluar rumah," kata Dinesh Rai yang tinggal di kawasan Jhapa, Nepal.
Gempa itu sempat membuat khawatir karena mengingat sebelumnya, pada Maret 2011 setidaknya 74 orang meninggal akibat gempa kuat yang terjadi di Myanmar, dekat perbatasan Thailand dan Laos. [cnn]