Metroterkini.com - Selama dilakukannya Operasi Simpatik SIAK 2016 sejak 1 sampai 21 Maret guna pemantapan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), terjaring ratusan pelanggaran pengendara roda dua di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Kasatlantas Polres Rohul AKP Amru Hutauruk melalui Kanit Regiden sekaligus Kaposko Ops Simpatik SIAK 2016 Ipda Kaliman Siregar mengungkapkan, pelanggaran yang terjadi di kawasan KTL masih di dominasi pada pelanggaran tidak menggunakan helm.
Pelanggaranan pengendara di kawasan KTL yang tidak menggunakan helm berjumlah 125 pelanggaran, disusul oleh pengendara yang tidak membawa surat kelangkapan kendaraan berjumlah 114, serta kelengkapan kendaraan bermotor 64 kasus.
"Pelanggaran melawan arus juga cukup banyak yakni mencapai 29 kasus , tidak menggunakan Safety Belt 16 dan melebihi tonase muatan 6 kasus," katanya, Rabu (23/3/16).
Ditambahkannya lagi, untuk kawasan KTL di Rohul masih terbilang baru, dengan panjang kawasan 1 KM, yang di mulai dari kawasan Taman Kota Pasir Pengaraian hingga Kantor Koramil Rambah.
Sementara untuk penindakan hukum pada Ops Simpatik SIAK 2016, kendaraan yang dilakukan penindakan sebanyak 107 dan teguran 247 kasus.
Sedangkan untuk teguran, pelanggar memang dirasa tidak mengakibatkan hal yang berbahaya, namun tetap diberikan teguran, agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi.
Ipda Kaliman menjelaskan, tilang yang dikeluarkan sudah sesuai dengan Standar Opersional Prosedur (SOP), pasalnya jika tidak dilakukan akan berdampak laka lantas, seperti kendaraan yang melawan arus, jika tidak dilakukan penindakan bisa saja membahayakan keselamatan orang lain.
Lebih lanjut dijelaskanya, pelanggaran masih didominasi oleh sepeda motor, yakni 315 kasus, mobil angkutan umum 29 kasus dan mobil muatan atau ekspedisi 10 kasus.
Sedangkan untuk barang bukti yang disita SIM sebanyak 25, STNK 58, dan kendaraan bermotor berjumlah 24 unit.
"Sejak Ops Simpatik SIAK 2016 dilaksanakan, pelanggaran di dominasi oleh pegawai swasta 317 orang, PNS 5, pelajar/mahasiswa 20, pengemudi 12," imbuhnya.
Dari data yang telah dirangkum tersebut, dapat disimpulkan bahwa pegawai swasta masih mendominasi. Untuk itulah pihaknya akan lebih giat dalam mensosialisasikan tentang KTL.
Walaupun, Operasi Simpatik SIAK 2016 telah berakhir, pihaknya akan terus melakukan penertiban di KTL, bila saat ini hanya 1 KM. Ke depannya akan ditambah lagi, sehingga untuk perkotaan merupakan KTL.
"Kita berharap, dengan adanya KTL, masyarakat akan semakin lebih sadar dan tertib berlalu lintas," ujarnya. [man]