Samsung Ikut Dukung Apple Lawan FBI

Senin, 07 Maret 2016 | 00:00:01 WIB

Metroterkini.com - Perseteruan antara FBI dan raksasa teknologi Apple mengenai perintah untuk membuka enkripsi iPhone milik penembak San Bernardino telah sampai di meja hijau. Apple pun telah mendapat dukungan lebih dari 40 perusahaan.

Apple dan FBI dijadwalkan akan 'bertarung' di pengadilan pada 22 Maret mendatang. Kasus yang membelit keduanya berawal dari penolakan Apple terhadap permintaan hakim agar perusahaan membuka pintu sistem keamanan di iPhone 5c milik Syed Ridwan Farook selaku pelaku penembakan di San Bernardino yang menewaskan belasan orang pada Desember 2015 lalu.

Hal menariknya, banyak pihak yang menganggap sikap Apple sudah tepat. Disebutkan ada lebih dari 40 perusahaan, organisasi, dan individu yang bakal mengajukan sebagai amicus brief, alias pihak yang bakal mendukung Apple dengan argumen, konteks, dan informasi yang berkaitan dengan tuduhan yang dilayangkan, meski mereka tidak terlibat di dalam permasalahan tersebut.

Mereka adalah Facebook, Google, Microsoft, Snapchat, Dropbox, dan lain-lain. Mereka berpendapat, Apple tidak semestinya tunduk terhadap pemerintah hanya untuk membobol sistem keamanan satu iPhone yang berujung membahayakan perangkat para pengguna Apple lain.

Di sisi lain, Bloomberg melaporkan bahwa Samsung, yang merupakan rival terbesar Apple, turut mendukung sistem keamanan enkripsi secara umum, serta mendukung posisi Apple yang mempertahankan keamanan dari perangkat konsumennya.

"Mempertanggungjawabkan kepercayaan di produk dan layanan adalah prioritas utama kami. Ponsel produksi kami telah disematkan sistem enkripsi yang melindungi privasi dan konten dan tidak disertai pintu belakang. Kendati begitu, persyaratan apapun yang ingin membuka pintu sistem keamanan bisa merusak kepercayaan konsumen," tulis Samsung dalam sebuah surat elektronik kepada Bloomberg.

Namun perusahaan asal Korea Selatan itu menyatakan bahwa pihaknya masih belum memutuskan apakah akan bergabung dengan para pendukung Apple atau tidak di pengadilan. [**cnn]

Terkini