Metroterkini.com - Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berhasil menjuarai lomba desain di tingkat ASEAN. Prestasi ini untuk kedua kalinya UMY menjuarai bidang yang sama. Pada 2014 lalu mereka memenagi kompetisi serupa berkat alat bantu gerak bernama Myx-o.
Autodesk ASEAN Design Competition 2015 yang diselenggarakan sejak bulan Agustus 2015 hingga 15 Januari 2016 kali ini diikuti oleh Adimas Hanief M dan Martin Andre Setyawan. Keduanya mengikuti kompetisi tersebut pada kategori manufaktur dengan nama produk yang mereka buat berjudul “Artificial Kidney”.
“Kami membuat desain digital prototyping berjudul Muhammadiyah Yogyakarta Wearable Artificial Kidney yang kemudian disingkat MY-WAK,” jelas Adimas seperti tertulis di website UMY.
Adimas menambahkan bahwa MY WAK merupakan desain alat hemodialysis (alat cuci darah) yang bentuknya seperti tas pinggang dan bersifat portable.
“Di dalam tas itu terdapat box yang dipasangi microfilter sebagai penyaring darah. Inti dari alat yang kami buat merupakan penyaring darah portable. Sehingga ke depannya masyarakat yang menderita penyakit ginjal tidak perlu ke Rumah Sakit untuk melakukan pencucian darah,” terang Adimas.
Namun sejauh ini alat tersebut masih sebatas desain, dan harapannya bisa diwujudkan untuk dimanfaatkan masyarakat.
Martin, rekan Adimas menjelaskan bahwah kelompoknya telah memulai pengerjaan desain MY WAK sejak Maret 2015 dengan dibantu oleh dua pembimbingnya yakni Tutik Sriyani, Ph.D dan Gunawan Setia Prihandanan yang keduanya merupakan dosen Teknik Mesin UMY
“Pengerjaan desain menggunakan software Fushion yang merupakan software baru dan tidak pernah diajarkan di dalam perkuliahan,” katanya. [cnn]