Pembuat Kue Bangkit Pangkas 50 Persen Produksinya

Ahad, 21 Februari 2016 | 00:00:17 WIB

Metroterkini.com - Lesuhnya ekonomi memasuki awal tahun 2016 dirasakan para ibu-ibu pembuat kue bangkit yang tergabung dalam Usaha Bersama (KUBe) Barokah, Dusun II Makmur RT 02 RW 03, Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis. Mereka harus memangkas produksinya dari 10 kg perhari menjadi 5 kg.

Selain itu, dari 10 orang anggota kelompok pembuat kue bangkit ini, saat ini yang masih memproduksi hanya tinggal 4 orang. Sisanya melakoni pekerjaan lama, yakni menyadap karet.

"Saat ini yang aktif membuat kue kering hanya Ibuk Rumini, Magdalena, dan Ibuk Hanifah," terang Fatmawati salah seorang anggota Kube yang masih aktif membuat kue, beberapa hari lalu kepada media ini saat dijumpai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis.

Berhubung penghasilan dari membuat kue kering sudah tak menjanjikan, sebagian anggota kelompok ini ada yang menekuni pekerjaan lama mereka, yakni menyadat karet. Pekerjaan menyadap karet ini mereka lakukan pada pagi hari.

"Ada yang pagi menureh getah (Menyada karet), sore  buat keluarga. Dan alasan mendasar teman-teman adalah hasil membuat kue ini sangat minim," ungkap Fatmawati yang juga Ketua Kelompok Kerja (Pokja).

Kendati peminat kue bangkit menurun, para ibu-ibu ini tak lantas berhenti berkarya. Mereka mencoba keberuntungan dengan membuat berbagai kerajinan tangan yang berasal dari bahan bekas (limbah). Seperti koran bekas, upi pinang, daun pisang kering, kulit jagung dan bekas botol air mineral.

Dari koran bekas mereka membuat keranjang tempat buah, dan kotak tisu. Sedang dari botol mizone dan gelas plastik air mineral dibuat bunga telur. Tempat bunga rampai dan kotak tisu dari upih pinang dan daun pisang kering.

Selain itu, kelompok ini juga memanfaatkan kulit pinang dan kulit jagung untuk bahan membuat bunga.

Hebatnya lagi, karya yang mereka hasilkan dipelajari melalui tayangan di televisi.

"Kami belajar dari tayangan di tv. Tidak ada pelatihan khusus," papar Fatmawati panjang lebar.

Untuk menarik minat konsumen, Pokja KUBe Barokah akan mengemas produknya semenarik mungkin dan serapi mungkin.

"Masalah kemasan produksi kami masih kurang sehingga daya tarik para konsumen sedikit berkurang, tapi kami akan mencari solusinya, dan terus melakukan promosi sehingga yang kami hasilkan semakin banyak peminatnya sehingga meningkatkan jumlah konsumen," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Fatmawati tak lupa mempromosikan kue bangkit produknya. kue bangkit buatan Kube Barokah berlabel P-IRT ini bisa diperoleh di oulet Kadin, di Pelabuhan Roro Air Putih Bengkalis hanya dengan merogoh kocek Rp. 10.000. [rdi]

Terkini