Harris Harus Turun Tangan, Warga Menilai Pendidikan Gratis Bohong

Jumat, 19 Februari 2016 | 00:00:07 WIB

Metroterkini.com - Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) Negri 007 Pangkalan Kerinci, Hj, Samsidar, M, Pd, mengaku sangat gerah ketika dikondirmasi terkait pungutan uang perpisahan sebesar 750 yang sangat memberatkan orang tua siswa, dia menyebutkan pungutan uang perpisahan ini bukan saja dilakukan oleh sekolahnya sendiri, melainkan ada 8 sekolah dasar lainya di Pangkalan Kerinci yang melakukan pungutan yang sama.

"Kalau sekolah kami melakukan pungutan perpisahan kalin beritakan, itu ada 7 lainya kok kalian diamkan," jelas Samsidar kemarin.

Samsidar menyebutkan sebelum dilakukan musyawarah oleh komite sekolah dengan orang tua murid, ke delapan sekolah ini sepakat untuk menetapkan pungutan antara 700 hinga 800 ribu per siswa yang akan meninggalkan sekolah masing - masing.

Pernyataan Kepala Sekolah Sd 007 ini memang terbukti dari hasil tanya - tanya wartawan pada sejumlah orang tua siswa diseputaran Pangkalan Kerinci, memang setiap sekoloah ini melakukan pungutan yang sama, artinya Kadis dalam hal ini diduga mengetahui kejadian pungutan uang perpisahan ini.

"Kami duga kadis Pendidikan dibelakang pungutan yang perpisahan yang memberatkan ini, pasalnya setelah beberapa kali diberitakan Kadisnya hanya membisu," jelas tokoh masayarakat Pangkalan Kerinci, Anton, Jumat (19/2/16).

Kebijakan dengan berdalih telah musyawarah antara orang tua murid dan Komite Sekolah ini, semuanya dinilai Anton untuk menjatuhkan harga diri Bupati Pelalawan, HM. Harris dimata masyarakat, pasalnya setelah panggung politik berlalu hingga saat ini diduga masih ada saja ulah oknum dan segelintir orang untuk menjatuhkan program Bupati yang berbasis pendidikan gratis untuk warga Pelalawan.

"Kalau begini Bupati harus turun tangan, sebab saat ini masyarakat Pelalawan, menganggap janji bupati bohong," Tukas Anton.[basya]

Terkini