Metroterkini.com - Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari mengundurkan diri secara tiba-tiba pada Kamis waktu Jepang demi bertanggung jawab tentang skandal pendanaan politik yang telah mengguncang pemerintah, kendati ia membantah menerima suap.
Seperti dikutip dari Reuters, pengunduran diri Amari, yang menjadi ujung tombak kebijakan ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe, dapat menimbulkan kemunduran rencana "abenomics", dimana pemerintah bertujuan untuk membawa Jepang keluar dari deflasi.
Namun, untungnya pemerintah Negeri Sakura itu bergerak cepat untuk menanggulangi masalah ini dengan menunjuk Nobuteru Ishihara, mantan menteri dan sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, sebagai pengganti Amari.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung, Amari mengakui menerima uang dari seorang eksekutif perusahaan konstruksi. Namun ia menyatakan bahwa uang itu dicatat sebagai sumbangan politik.
Sementara menegaskan tidak bersalah secara hukum, Amari mengatakan ia mengundurkan diri untuk mencegah skandal tersebut menjadi gangguan bagi pemerintahan Abe yang ingin menarik negara keluar dari deflasi.
"Jepang akhirnya lepas dari deflasi. Kami harus lolos pembahasan undang-undang melalui parlemen dalam langkah-langkah untuk mengalahkan deflasi dan menciptakan ekonomi yang kuat sesegera mungkin," katanya.
"Apa pun yang menghambat hal ini harus dihilangkan, dan tidak terkecuali saya sendiri. Saya, oleh karena itu, ingin mengundurkan diri sebagai menteri untuk mengambil tanggung jawab," kata Amari.
Amari menjelaskan, sebagian dari uang tersebut hilang karena kecelakaan oleh sekretarisnya. Namun, dua orang dari pembantu Amari tersebut telah mengundurkan diri dan dia harus bertanggung jawab sebagai pengawas mereka. [CNN]