Deklarasi Tiada Hari Tanpa Membaca Dihadiri Kemdikbud RI

Sabtu, 16 Januari 2016 | 00:00:07 WIB


Metroterkini.com - Hingga kini, minat membaca di tanah air, tidak terkecuali di seantero provinsi Aceh masih tergolong rendah. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) bersama USAID PRIORITAS mencanangkan budaya baca untuk pelajar jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.

Kegiatan tersebut dipusatkan di lapangan Pante Pirak Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kamis, 14 Januari 2016.

Budaya membaca tersebut berlaku di seluruh satuan pendidikan yang dilaksanakan sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan semangat membaca dikalangan generasi bangsa di provinsi Aceh, tidak terkecuali di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Kasubdid Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, Dr Juandanilsyah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Hasanuddin Darjo MM, Koordinator USAID PRIORITAS Jakarta dan unsur forum pimpinan daerah setempat.

Kasubdid Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, Dr Juandanilsyah, mengatakan, perlu ditanamkkan sejak dini budaya membaca terhadap siswa. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan keterampilan literasi dikalangan pelajar.

"Dengan seringnya anak didik membaca, maka dapat meningkatkan mutu pendidikan di provinsi Aceh, dan saya melihat ini akan efektif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh disertai dorongan dari semua pihak yang ada di daerah ini," ujar Juanda.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Hasanuddin Darjo, MM, mengungkapkan, keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap anak untuk meraih keberhasilan dalam bidang pendidikan.

"Semakin bagus keterampilan anak dalam membaca, maka akan semakin baik pula kemampuan menalar ilmu pengetahuan. Melalui pencanangan budaya baca di Kabupaten Abdya ini, kita harapkan dapat menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota lainnya di seluruh Aceh," kata Hasanuddin Darjo.

Ia menilai begitu pentingnya keterampilan membaca. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi Pemkab Abdya atas dorongan untuk melahirkan gerakan budaya membaca. Hanya saja, lanjut Hasanuddin Darjo, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak di Aceh.

"Sebenarnya budaya membaca itu tidak semata-mata hanya diberlakukan bagi siswa, melainkan juga tenaga pendidik dan kependidikan, seperti guru, pengawas dan kepala sekolah. Karena berdampak terhadap ilmu yang disampaikan kepada peserta didik itu," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa peningkaan mutu pendidikan diawali dengan budaya baca. Intinya, meningkatnya mutu pendidikan diawali dengan meningkatnya minat baca seluruh komponen di sekolah. Karena, sekolah merupakan tempat dimulainya pembentukan peradaban manusia.

"Ada pesan, sekaligus slogan yang disampaikan Pemerintah Aceh,  yang perlu kita aplikasikan yaitu: “ayo sekolah, ayo belajar, ayo kerja, Aceh pasti bisa," teriak Darjo yang diikuti oleh seluruh siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Daya, Yusnaidi, S.Pd, mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan didaerah itu. Salah satunya dengan membudayakan membaca.

"Mulai hari ini, kita deklarasikan diri bahwa tiada hari di Abdya tanpa membaca. Tidak ada satu orangpun tidak membaca. Semua orang di Abdya harus membaca. Membaca akan membuat Abdya menjadi maju," katanya. [tarmizi]

Terkini